Kamis, 15 September 2011

Radio Serambi FM Peroleh IPP Tetap

BANDA ACEH - Radio Serambi FM telah memperoleh Izin Penyelenggaraan Penyiaran (IPP) dari Kementerian Komunikasi Informasi dan Telematika (Kominfo). Izin tersebut diserahkan oleh Ketua Komisi Penyiaran Daerah (KPID) Aceh, Safir, kepada Direktur PT Radio Serambi Indonesia Penyiaran (RSIP), Mohd Din, di Banda Aceh, Senin (1/11).


Selain radio berfrekwensi 90,2 Mhz itu, KPID juga menyerahkan izin yang sama kepada Radio Binkara FM. Dengan keluarnya izin tersebut, Radio Serambi FM telah memiliki izin tetap mengudara selama lima tahun ke depan. Usai ini, Kementerian Kominfo juga akan mengeluarkan IPP kepada Aceh TV dan radio-radio existing (radio lama yang menyesuaikan perizinan dengan undang-undang baru).


Pada kesempatan sama, KPID juga menyerahkan sertifikat kelayakan isi siaran kepada Serambi FM dan Radio Binkara. KPID menganggap, konten siaran kedua radio, telah lulus memenuhi unsur kelayakan dan kepatutan siaran.


Safir mengatakan, kedua radio mendapatkan IPP setelah melalui beberapa tahapan. Di antaranya, mendapatkan rekomendasi kelayakan, mengikuti forum rapat bersama (FRB) dan telah melalui proses evaluasi dengar pendapat (EDP). “Hingga saat ini, kami telah menyelesaikan 95 persen izin siaran, dari 118 lembaga penyiaran yang ada di Aceh,” ujar Safir kepada Serambi, kemarin.


Dia merincikan, pada 2010, pemohon perizinan yang terdiri dari lembaga penyiaran publik lokal (LPPL), swasta, komunitas, dan berlangganan, berjumlah 83 radio dan 10 televisi. Dari jumlah itu, pihaknya telah mengeluarkan rekomendasi kelayakan kepada 74 radio dan tujuh televisi. Sedangkan peserta FRB berjumlah 51 radio. “Sementara televisi belum ada,” ungkapnya.


Selain itu, imbuh Safir, dari rangkaian proses perizinan, belum ada televisi di Aceh yang memperoleh IPP. Sedangkan radio, 48 lembaga penyiaran telah diberikan IPP oleh Menkominfo. Sementara lembaga penyiaran yang tengah persiapan EDP, terdapat sembilan dari radio dan satu dari televisi.


“Tapi, ada juga lembaga penyiaran yang belum melakukan proses perizinan. Untuk radio jumlahnya besar karena ada 28 radio. Sedangkan televisi, hanya satu lembaga penyiaran yang belum memproses perizinan,” ungkap Safir. Namun, ia enggan menyebutkan lembaga-lembaga penyiaran yang belum memproses perizinan tersebut.


Kata Safir, dengan terbitnya IPP itu, tugas lembaga penyiaran berikutnya akan semakin berat. Pasalnya, lembaga penyiaran dimaksud harus melaksanakan kewajiban-kewajiban yang sesuai dengan kultur masyarakat Aceh dan mampu menjaga tata krama siaran.


Sementara itu, Direktur PT RSIP, Mohd Din, mengatakan, setelah memperoleh IPP tersebut, Radio Serambi FM memiliki tantangan baru, yaitu berupa pemenuhan isi siaran radio, sesuai dengan ketentuan perundangan

Tim Pembuka RAF Kolaborasi 3 Tarian

BANDA ACEH - Sebanyak 35 penari yang akan tampil pada pembukaan Rampoe Aceh Festival (RAF) 2011 di Taman Ratu Safiatuddin pada 17 September ini, hingga kemarin terus melakukan latihan. Mereka akan tampil dengan menggabungkan (kolaborasi) tiga tarian Aceh, Rapa’i Geleng, Seudati, dan Saman Gayo dengan konsep dimensi multiculturalisme dan reunivikasi.

“Muliculturalisme merupakan modivikasi tiga tarian yang akan tampil pada malam pembukaan Rampoe Aceh Festival 2011. Rapa’i Geleng mewakili pantai barat, Seudati dari pantai timur, dan Saman dari Gayo,” kata koreografi tarian tiga dimensi, Ayi Sarjev, yang juga Konsultan RAF 2011, kepada Serambi, kemarin.

Menurut Sarjev, ke 35 penari tersebut akan manggung sekaligus dengan menampilkan tiga tarian Aceh tersebut. “Tarian inilah yang akan menujukan apa itu Rampoe. kami berharap ke depan RAF yang rencananya akan digelar setiap tahun, akan ada tarian-tarian Aceh lainnya selain Rapai Geleng, Seudati, dan Saman,” kata Sarjev.

RAF 2011 akan berlangsung sejak 17-20 September 2011 di Taman Ratu Safiatuddin, Lampriek. Dalam even itu ada tiga panggung. Masyarakat diberi pilihan untuk melihat ketiga tarian kebanggaan masyarakat Aceh yang akan ditampilkan sekitar 600 penari dari 23 kontingen perwakilan 23 kabupaten/kota di Aceh.

Banda Aceh Perebutkan Penghargaan perumahan

embilan pemerintah daerah bersaing keras memerebutkan penghargaan dalam bidang perumahan Adiupaya Puritama, salah satunya Kota Banda Aceh. Penghargaan ini ditujukan untuk mendorong pemda meningkatkan perhatian dalam menyelenggarakan perumahan dan permukiman, khususnya bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).

Deputi Bidang Pengembangan Kawasan Kementerian Perumahan Rakyat, Hazaddin TS mengatakan, sembilan Pemda tersebut antara lain Kota Banda Aceh, Kabupaten Malang, Kabupaten Bandung, Kabupaten Sleman, Kota Cimahi, Kota Malang, Kota Palembang, Kota Bandung, dan Kota Jakarta Utara.

“Pemda tersebut berhasil lolos verifikasi lapangan serta penilaian administrasi yang dilakukan oleh tim juri,” ujar Hazaddin. Dengan penghargaan ini, Pemda didorong menyediakan perumahan yang layak huni.

Pemberian penghargaan ini diberikan Kemenpera sejak tahun 2008 lalu dan menjadi agenda tetap tahunan dalam rangka memperingati Hari Perumahan Nasional (Hapernas) yang jatuh setiap tanggal 25 Agustus. Dalam pelaksanaannya, Kemenpera juga bekerjasama dengan instansi terkait lainnya.

Beberapa kriteria yang dinilai adalah rencana strategis daerah, penilaian oleh Asosiasi, realisasi pengembangan perumahan, kelembagaan Pengembangan perumahan, pembiayaan pengembangan perumahan, pemberdayaan masyarakat dan pengembangan, lingkungan, terobosan dan Inovasi.

Kemenpera menggaet pihak lain dalam pemilihan pemda yang layak mendapat penghargaan ini. “Anggota tim merupakan perwakilan dari Kementerian Perumahan Rakyat, Bappenas, Kementerian Pekerjaan Umum, Kementerian Dalam Negeri, Perum Perumnas, Asosiasi (REI, APERSI, APPSI), MP3I, Housing Urban Development (HUD), serta Universitas Indonesia,” terangnya.

Pemberian penghargaan Adiupaya Puritama ini rencananya akan diberikan langsung oleh Menpera Suharso Monoarfa pada malam resepsi Hari Perumahan Nasional yang akan dilaksanakan pada 22 September 2011 mendatang. 


Aceh Besar Jadwal Ulang e-KTP

JANTHO - Penerapan KTP elektronik (e-KTP) yang telah disusun Dinas Pendudukan dan Catatan Sipil Aceh Besar, untuk 23 kecamatan di kabupaten itu terpaksa dijadwal ulang. Ini akibat tidak lengkapnya perangkat pendukung yang dikirim pihak ketiga. Padahal rencana kerja pelaksanaan, berikut SDM di seluruh kecamatan sudah disiapkan sejak beberapa bulan lalu.

“Sebelumnya, penerapan e-KTP di Aceh Besar dijadwalkan mulai 12 September 2011. Namun, karena belum lengkapnya perangkat elektronik yang diterima oleh pihak kecamatan, program nasional ini baru bisa dilaksanakan akhir September nanti,” kata Kadisdukcapil Aceh Besar, Drs Syukri, Kamis (15/9).

Syukri mengungkapkan, pihaknya terpaksa menjadwal ulang rencana kerja penerapan e-KTP, mengingat banyaknya wilayah kecamatan di Kabupaten Aceh Besar. Sehingga diperlukan koordinasi yang cermat agar seluruh warga terlayani. Karena penerapan e-KTP di Aceh Besar tidak bisa dilaksanakan secara serentak di seluruh kecamatan. 

“Pelaksanaannya harus dilakukan secara bertahap. Karena itu perlu disusun jadwal kerja per kecamatan. Dalam waktu dekat, kami juga akan menyurati seluruh kepala keluarga, agar warga mengetahui kapan harus datang ke kantor camat untuk pembuatan KTP elektronik,” papar Syukri

Yayasan Minangkabau Masih Terkendala Ranah Hukum

Yayasan Minangkabau yang pernah dirintis pada saat kepemimpinan Gamawan Fauzi sebagai Gubernur Sumbar, Ketua Komisi IV DPRD Sumbar Muslim M Yatim hingga saat ini belum terealisasi.Tidak terealisasinya yayasan tersebut disebabkan adanya sandungan hukum yang terdapat dalam tubuh yayasan tersebut, dimana masih belum adanya  kepastian hukum ditubuh yayasan tersebut yang seharusnya diberikan oleh  menkumham.


Sedangkan dari DPRD sendiri sangat antusias sekali dengan pembentukan yayasan  tersebut, dan pada periode tahun  lalu sudah sempat dibuat perdanya, hal tersebut bertujuan untuk  membantu mahasiswa kita yang berpotensi  untuk melanjutkan kuliahnya tetapi terkendala dengan biaya,sehingga semua kendala yang  dihadapi mahasiswa kita dapat tercover dalam bentuk program yayasan tersebut.


Dengan adanya yayasan tersebut nantinya dapat membantu mahasiswa Sumbar dalam  melanjutkan pendidikannya. Serta bentuk-bentuk kegiatannya  sudah kita  persiapkan dari dulunya, dan harapan kita semua ini dapat berjalan, untuk dananya pun sudah ada sebesar Rp.50 milyar dan dari dana tersebut juga dapat dibungakan dengan kerjasama dengan bank syariah sehingga dana yang dipersiapkan untuk pendidikan tersebut halal untuk digunakan dan dari pihak rajawali pun telah memberikan dananya.


Tetapi di tahun berikutnya kita mendapatkan sandungan diranah hukum, sehingga yayasan tersebut belum bisa berjalan karena menggunakan dana dari APBN. Di DPRD  berkas kembali menerima lagi di Badan Legislatif dan akan menunggu dari hasil keputusan Menkumham bagaimana untuk realisasi selanjutnya yang akan dikaji ulang.


Pembentukan pengurusnya juga telah dipersiapkan dari yayasan,tetapi menurut ketentuannya tidak dibenarkan mendapatkan dana rutin dari APBN, karena ini merupakan sebuah yayasan tidak dapat menggunakan dana sepenuhnya dari APBN. 




Hal senada juga disampaikan oleh Wakil Badan Legislasi DPRD Sumbar Dedy Edwar,  mengatakan keinginan dari DPRD untuk berjalannya yayasan tersebut sangat tinggi. Sedangkan Dalam pembentukan yayasan itu seharusnya di dirikan oleh 2 orang atau lebih, tetapi waktu itu hanya didirikan oleh seorang Gubernur saja, sehingga terkendala dengan ranah hukum. Untuk itu dengan adanya kendala tersebut memerlukan kepastian Hukum dari Menkumham.


Keinginan dari DPRD agar berjalannya yayasan ini sangat tinggi, karena yang akan bermanfaat bagi mahasiswa Sumbar dan dana untuk yayasan tersebut juga sudah ada, tetapi hanya terkendala dengan masalah hukum. Apabila yayasan tersebut tidak dapat berjalan maka akan sangat merugikan sekali untuk mahasiswa kita disumbar, karena dengan yayasan tersebut dapat mengcover mahasiswa-mahasiswa kita yang berprestasi agar mendapatkan beasiswa melanjutkan pendidikannya dan kita akan  menunggu keputusan dari menkumhan tentang masalah hukumnya.

Aktifitas Letusan Marapi Kembali Meningkat

Setelah sebulan lebih meletuskan abu Vulkanik dari kawahnya, gunung Marapi yang terletak di perbatasan Kabupaten Agam dan Tanah Datar tersebut masih menunjukkan aktifitasnya. Dalam waktu tiga hari terakhir, aktifitas letusannya cendrung meningkat, namun masih berstatus waspada.


Ketua Pos pengamatan ke gunung apian Gunung Merapi, Warseno, di Belakang Balok Bukittinggi membenarkan kalau aktifitas Gunung Marapi dalam tiga hari terakhir cendrung meningkat. Walaupun sekitar gunung Marapi diselimuti kabut asap, tapi sesuai dengan yang tercatat di Seismograf kantor pengamatan jumlah letusan meningkat, walaupun kondisinya masih normal.


Terhitung semenjak tanggal Selasa (13/9), terang Warseno yang mulai menujukkan aktifitas yaitu pada Rabu (14/9) dimana terjadi hujan abu tipis yang melanda daerah sekitar gunung Marapi, tepatnya di daeran dekat dengan kawah, seperti Padang Panjang, Koto Baru. " Sesuai data yang kita lihat di Seismograf, memang sering terjadi letusan di sekitar puncak atau dekat kawah,"tambah Warseno.


Ditambahkan warseno, untuk Kamis (15/9) terhitung dari pukul 00.00 WIB sampai pukul 15.00 WIB terdapat sebanyak 15 kali letusan yang tercatat di Seismograf. Namun yang bisa dilihat secara visual yaitu letusan abu Vulkanik pada pukul 06.24 WIB dan 06.27 WIB yang ketinggian asap abu Vulkanik mencapai 700 meter dengan mengarah ke Barat. " Kendala kita untuk memantau secara visual hanya karena ada kabut asap yang menutupi puncak gunung Marapi. ketika bisa diabadikan pada pagi, cuaca cukup cerah,"pungkas Warseno.

Kota Solok Mantapkan Komitmen Kota Perdagangan dan Jasa

Kota Solok tidak memiliki potensi sumber daya Alam (SDA) yang bisa diandalkan. Kota kecil ini tidak punya tambang batubara, minyak bumi, emas, biji besi ataupun lahan yang luas untuk digarap untuk perkebunan, kehutanan ataupun pertanian. Namun di balik keterbatasan itu, kota yang berpenduduk kurang dari 60 riu jiwa tersebut diuntungkan oleh letaknya yang strategis. Kota ini secara alami menjadi perlintasan dan persinggahan berbagai daerah. Baik di provinsi Sumbar maupun provinsi tetangga.


Dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) 2005-2025, daerah ini memantapkan diri sebagai kota perdagangan dan jasa. RPJP ini disusun setelah melalui kajian matang tentang kondisi geografis, topografis, ekonomi, budaya dan fasilitas yang dikembangkan di Kota Solok. Secara geografis Kota Solok terletak di tengah-tengah provinsi Sumbar. Hal ini menjadikan kota yang dijuluki Kota Beras ini menjadi kota perlintasan. 


Kondisi geografis ini turut ditunjang oleh peluang sumberdaya manusia (SDM) yang harus "dibangunkan". Dengan jumlah penduduk 59.162 jiwa, masyarakat usia produktif (15-65 tahun) mencapai 36.716 jiwa. Dari jumlah ini, 90,41 persen (24.592 jiwa) merupakan mereka yang sedang bekerja di berbagai sektor. Sehingga jumlah pengangguran hanya 2.608 jiwa (9,59 persen). Jumlah pengangguran itupun hanyalah mereka mereka yang bekerja serabutan atau tidak bekerja tidak sesuai keahlian.


Kedua potensi menjadi tantangan bagi Pemko Solok. Pada tahun 2008, tercatat pendapat perkapita penduduk "baru" Rp675.089,6 per orang. Dengan tingkat pertumbuhan pendapatan sebesar 3,95 persen atau masih rendah dari pertumbuhan Sumbar yang 4,91 persen. Ini tentu menjadi sebuah tantangan! Karena jumlah rumah tangga miskin masih di persentase 20,39 persen.


Wali Kota Solok Irzal Ilyas menyatakan sektor perdagangan dan jasa ini memiliki peran sentral membangun daerah. Sektor perdagangan menurutnya menempati posisi tertinggi pada jenis pekerjaan di Kota Solok, yaitu 32,91 persen. Kemudian sektor jasa (25,47 persen), transportasi dan komunikasi (13,27 persen dan pertanian (12,3 persen). 


"Berangkat dari data dan potensi tersebut, sektor perdagangan dan jasa tersebut menjadi tumpuan kita membangun daerah ini. Tentu saja hal itu tidak berarti melemahkan sektor lainnya. Kita tetap memberikan perhatian besar, namun sektor yang telah kita matangkan ini akan mendapatkan perhatian khusus. Khusus untuk sektor perdagangan dan jasa yang mencapai persentase 71,65 persen. Karena itu, fasilitas untuk hal itu adalah sebuah hal yang mutlak," ujarnya.


Lebih lanjut, Irzal menyatakan bahwa fasilitas untuk perdagangan dan jasa ini yang paling utama adalah penyediaan pasar yang representatif dan mampu menjadi sentra perekonomian. Namun ia mengingatkan bahwa "pasar" bukan sekadar dalam artian berbentuk fisik. Tapi juga pasar yang berarti luas seperti fasilitas perekonomian dan kondisi kondusif, menyenangkan dan memiliki akses terbaik untuk berusaha. 


"Pasar di sini tidak hanya berarti kondisi fisik pasar sebagai tempat orang berdagang. Namun juga berarti segala fasilitas yang memudahkan masyarakat untuk berusaha. Artinya seluruh elemen masyarakat mampu menciptakan kondisi kondusif. Sehingga, tujuan akhir kita adalah bagaimana paradigma atau pola fikir masyarakat berubah menjadi masyarakat yang proaktif di sektor perekonomian. Mari kita jadikan Kota Solok sebagai surga bagi perdagangan," ujarnya. 


Irzal juga menyatakan pengoptimalan potensi perdagangan dan jasa ini juga ditujukan untuk mampu menampung warga pada wilayah sekitar yang melaksanakan aktivitas ekonomi di Kota Solok. Baik investor besar, maupun investor bermodal cekak. Di samping itu, Kota Solok juga harus bisa merebut peluang berbelanja warga yang biasa ke Padang dan Bukittinggi. Keberadaan Pasaraya Solok saat ini ini menurutnya telah mampu meningkatkan PAD kota Solok hingga di atas rata-rata sebelumnya.


"Untuk mampu mengakomodir semua itu, Kota Solok di-setting untuk menjadi pasar semua produk. Peluang grosir misalnya, sejak dulu kita menawarkan para perantau dan investor lainnya. Tawaran ini juga kita sertai dengan pemberian fasilitas kemudahan dan regulasi yang tidak bertele-tele. Karena itu, kami mengimbau kepada calon investor untuk tidak ragu lagi menanamkan modalnya di kota ini," ajaknya.


Di samping fasilitas perdagangan dan jasa, Pemko Solok juga meningkatkan fungsi fasilitas pendukung. Seperti fasilitas transportasi dengan mengoptimalkan fungsi Terminal Regional Bareh Solok (TRBS). Hal yang sama juga dilakukan untuk penambahan dan perbaikan fasilitas penerangan seperti lampu Penerangan Jalan Umum (PJU). Sejalan dengan hal itu, juga dilakukan perbaikan fasilitas yang telah ada seperti pengendalian banjir, normalisasi Batang Lembang dan fasilitas lainnya.


"Dengan beragam fasilitas dan kemudahan regulasi tersebut, kita optimistis sektor perdagangan dan jasa ini akan mampu menjadi lompatan ekonomi bagi masyarakat Kota Solok dan daerah sekitarnya. Apakah bisa? Tentu saja bisa kalau kita bekerja ikhlas bersama-sama. Karena bersama kita bisa," ujarnya penuh semangat.

Medan Fair Menjadi Medan Mega Fair

MEDAN-Even tahunan Medan Fair yang bertujuan mempromosikan produk-produk unggulan pengusaha dan pengrajin Kota Medan serta ajang penampilan kekayaan budaya, etnis dan hiburan akan diubah menjadi Medan Mega Fair. Perubahan nama yang sudah menjadi agenda pemerintah Kota Medan dan bekerja sama dengan pihak ketiga itu terus dilakukan untuk pengembanngan, agar pelaksanaannya lebih luas lagi. Selain itu, tidak saja bertaraf nasional tetapi bertarap internasional.


“Nantinya akan dilibatkan kemampuan para pengusaha baik yang ada di Kota Medan maupun yang ada di luar Kota Medan bahkan juga keikutsertaan negara tetangga yang salama ini tetap mengikuti even tersebut,”ujar Wali Kota Medan, Rahudman Harahap didampingi Wakil Wali Kota Medan, Dzulmi Eldin pada saat acara coffee morning sekaligus silaturahmi produktif kepada para pelaku dunia usaha di Kota Medan, Kamis (15/9) di Medan Club.
Dikatakannya, Medan Mega Fair nanti akan menunjukkan bahwa Kota Medan menjadi tujuan wisata dan Kota Medan mampu karena Kota Medan sangat strategis dan memiliki potensi untuk berkembang.


“Even Medan Fair akan kita ubah menjadi Medan Mega Fair agar pelaksanaannya lebih luas lagi dan tidak saja bertaraf nasional tetapi internasional. Pada kegiatan tersebut nantinya akan kita perlihatkan kemampuan para pelaku usaha  dan pengrajin kita,”cetus Rahudman.


Selain itu, untuk mendukung Kota Medan menjadi tujuan wiasata pada 2012, Pasar Ikan Lama yang menjadi primadona salah satu tujuan kunjungan bagi para pengunjung dari luar, yang selama ini suasana Pasar Ikan Lama dirasakan panas dan gerah akan ditata menjadi suasana yang sejuk, sehingga para pengunjung tidak lagi merasa gerah dan kepanasan.
“Kita akan tata Pasar Ikan Lama yang selama ini gerah menjadi sejuk, karena dilihat setiap ada kunjungan dari luar, Pasar Ikan Lama ini diserbu pengunnjung, jadi tempat ini menjadi salah satu tujuan. Untuk itu perlu kita tata sedemikian rupa menjadi suasana yang sejuk sehingga pengunjung tidak gerah lagi,”cetusnya.


Menurutnya, Kota Medan sebagai Kota Metropolitan yang merupakan kawasan strategis, perkembangan potensi sosial dan ekonomi begitu pesat, yang saat ini jumlah penduduk Kota Medan 2.813.832 jiwa. “Di samping jumlah penduduk yang semakin berkembang, pengaruh magnet Kota Medan sebagai pintu gerbang Indonesia bagian barat, tentu menjadi pendorong kaum urban mencari nafkah dan pekerjaan di Kota Medan,” ungkapnya.


Harapan Rahudman kepada dunia usaha importir maupun eksportir untuk terus berupaya bagaimana kita bisa mendatangkan para investor untuk bisa menanamkan modalnya di Kota Medan, sebab perkembangan Kota Medan sengat pesat. “Selain adanya konsep Medan, Binjai, Deliserdang dan Karo (Mebidangro), bila Bandara Kualanamu beroperasi maka kota yang berkembang adalah eks Bandara Polonia, dan Pelabuhan Belawan,” bebernya.

Jatah Haji Sumatera Utara Bertambah 289 Orang

MEDAN- Sebanyak 110 jamaah calon haji (CJH) asal Sumatera Utara yang dinyatakan gagal berangka tahun ini karena tidak melunai Biaya Perjalanan Ibadah Haji (BPIH), bisa bernafas lega. Sebabnya, dari 10 ribu tambahan kuota haji yang diberikan Pemerintah Kerajaan Arab Saudi kepada Indonesia, Sumut mendapat tambahan kuota 289 orang.


“Jumlah itu terdiri 110 sisa kuota yang ditarik Kementerian Agama belum lama ini, ditambah 179 jamaah yang dipercepat keberangkatannya,” ungkap Kepala Bidang Haji, Zakat dan Wakaf (Kabid Hazawa) Kementerian Agama Sumatera Utara, Abdur Rahman Harahap, Rabu (14/9).


Dari jumlah itu, 50 persennya diprioritaskan bagi yang lanjut usia (Lansia) yang diurutkan dari usia yang tertua melalui data base. Sedangkan yang 50 persen lagi, diperuntukan bagi penggabungan suami-isteri, anak dan orangtua, dengan catatan telah melunasi BPIH tahun 2011.


Setelah pembagian penambahan kuota untuk masing-masing daerah ditentukan, Kementerian Agama RI juga memberikan tenggat waktu pelunasan BPIH untuk tahap ketiga bagi calon haji yang masuk dalam kuota, dari 15 hingga 19 September mendatang.


“Batas akhir pelunasan 19 September. Yang tidak melunasi, tidak bisa berangkat dan otomatis waiting list tahun berikutnya,” jelasnya.


Berdasarkan proses undian, jarak pemondokan jamaah haji asal Sumatera Utara ke Mekkah sepanjang 2.500 meter dan di Madinah 500 meter ke Masjid Nabawi.


Untuk kelompok terbang (kloter), jamaah haji Sumut dibagi menjadi 19 kloter. Dan itu berubah dari rencana awal yang hanya 18 kloter. Sayangnya, sampai saat ini belum diketahui calon haji asal daerah mana yang masuk kloter pertama.
Sementara itu, baru 1.008 Calhaj yang mengajukan permohonan paspor, dari 1.448 calon jemaah haji yang terdaftar mengurus paspor di kantor  Imigrasi kelas I Khusus Medan.


Kasubbag Hukum dan Hubungan Masyarakat (Hukmas) Kementrian Agama Wilayah Sumatera  Utara, Chairul Syam mengatakan, ketentuan permohonan paspor sebaiknya  diajukan maksimal tiga hari sesudah melunasi BPIH, serta sudah melapor ke Kementerian Agama setempat.



Mengenai persiapan, Chairul Syam mengatakan, pekan depan panitia haji atau petugas haji akan dilantik dan akan dilakukan mini tes makanan, pencabutan kloter Qur’ah (penempatan pemondokan).
Divaksin di Puskemas
Pemeriksaan kesehatan dan pemberian vaksin sudah mulai dilakukan kepada calon haji. “Pemeriksaan kesehatan dan pemberian vaksi sudah ada dilakukan di Puskesmas dan itu tetap berada di bawah pengawasan Dinkes Kota Medan,” ucap Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Medan, Edwin Effendi, kemarin.
Lokasi pemeriksaan dan pemberian vaksin itu itu berdasarkan tempat tinggal calon haji.
Kepala Puskesmas Sentosa Baru, dr Elrina, salah satu kepala Puskesmas yang ditanyai mengenai pemeriksaan kesehatan, mengaku, pihaknya sudah melakukan hal tersebut. “Sesuai instruksi Kepala Dinkes Medan, kita lakukan pemeriksaan kesehatan dan pemberian vaksin kepada calon jamaah haji,” ungkapnya.
“Baru 5 jamaah melakukan pemeriksaan kesehatan dan pemberian vaksin. Untuk semua itu sudah ada dokter dan perawat yang menanganinya,” ungkap Elrina.(

Bank Sumut Tuan Rumah Porseni BPD se-Indonesia

MEDAN-Dirut Bank Sumut, Gus Irawan, bersama beberapa orang direksinya mendatangi Kantor Sumatera Utara Pos Graha Pena Jalan Sisingamangaraja Medan, Rabu (14/9). Kedatangan tersebut dalam rangka menjalin kerjasama dalam menyukseskan even yang dijuluk Porseni Bank Pembangunan Daerah (BPD) se-Indonesia.

Ia menjelaskan, kegiatan yang akan dimulai 23 September 2011 mendatang ini merupakan even dalam mendorong misi memperkenalkan daerah Sumut ke 33 provinsi di Indonesia. “Pesertanya hanya 1.500 orang, namun kontingennya sekitar 4.000 orang. Kontingen ini berasal dari pegawai-pegawai maupun outsourching BPD dari seluruh Indonesia,” terang Gus Irawan.

Gus menerangkan, stigma orang memandang Sumatera Utara mayoritas hanya dari sisi negatifnya. Nah, dengan even ini stigma negatif seperti itu akan diminimalisir dengan bantuan dan kerja sama media, pemerintah daerah serta Kapolda dan Pangdam untuk pengamanan even ini.

Even yang baru dibuka pada 24 September 2011 dan dilaksanakan di Lapangan Unimed ini akan digelar di 15 lokasi berbeda dengan cabang olahraga dan seni masing-masing. “Jadi untuk kelancaran, tertib dan suksesnya kegiatan ini kita mohon dukungan dari Sumut Pos. Kita berusaha untuk memberikan kesan terbaik kepada tamu-tamu kita nanti,” kata Gus Irawan.

Saat ditanyakan, tentunya target kegiatan ini tak hanya untuk meraih prestasi, maka apa target berikutnya? Gus Irawan menjawab, tak muluk-muluk menjadi test case utnuk mengajukan diri menjadi tuan rumah PON XVIII 2012.
“Kapan kita ingat di Medan kita (Pemerintah atau swasta, Red) pernah menggelar even dengan mendatangkan orang dari seluruh penjuru Indonesia dengan jumlah 4 ribu orang? Kita tak ingat, karena sudah terlalu lama. Nah, dengan even ini kita berusaha bisa mengambil hati para kontingen yang akhirnya bisa berstigma Sumut atau Medan bukan daerah atau satu kota dengan penduduk yang berjiwa keras. Kita juga berharap bisa merubah slogan ‘Ini Medan Bung’ menjadi ‘Ini Baru Medan’,” terangnya.

Sementara itu, Direktur Umum PT Bank Sumut M Yahya yang pada kegiatan ini sebagai ketua panitia menjelaskan, untuk menghasilkan yang lebih fair dalam setiap cabang olahraga dan seni yang dipertandingkan akan diwasiti dengan orang-orang yang benar-benar berkompeten di bidangnya.

Di kesempatan sama, Pemimpin Redaksi Sumut Pos Zulkifli Tanjung mengamini permohonan PT Bank Sumut dengan mengatakan akan mendukung penuh kegiatan tersebut. “Sumut butuh image baik untuk membangun citra Sumut di mata daerah lain. Untuk itu kita akan dukung penuh kegiatan ini,” ujarnya.

Ia juga berjanji akan menyediakan halaman khusus untuk mempublikasikan kegiatan tersebut di Sumut Pos. “Kita juga akan mengalokasikan satu atau dua orang wartawan khusus untuk meliputnya,” kata Zulkifli lagi.

Ia berpendapat, dengan dipublikasikannya sejumlah kontingen dari daerah lain, maka mereka akan membawa pulang surat kabar tersebut ke daerahnya. “Kita berusaha memberikan kesan Sumut atau Medan itu bukan daerah yang diisi dengan orang-orang berwatak keras. Malah sebaliknya, jadi bisa meningkatkan citra baik bagi Sumut,” tandasnya.
Gus Irawan juga berharap, sebagai tuan rumah, Sumut juga bisa meraih prestasi pada kegiatan itu. Yakni dapat meraih juara umum.

Di tempat terpisah, Walikota Medan Rahudman Harahap memberikan apresiainya kepada pihak BPD atas digelarnya Pekan Olahraga dan Seni di kalangan BPD se-Indonesia yang dilaksanakan di Kota Medan. “Saya memberikan apresiasi kepada pihak panitia dan BPD sendiri atas digelarnya suatu event besar yakni Pekan Olahraga dan Seni di kalangan BPD dimana kegiatan ini dilaksanakan di Kota Medan, sehingga masyarakat Kota Medan bisa tahu dan inilah salah satu indikator untuk memajukan olahraga. Selain itu, juga upaya Pemko Medan merenovasi Stadion Teladan,”ujar Rahudman, Rabu (14/9) balai Kota Medan.

Untuk itu, lanjut Rahudman, dalam event ini nantinya arus kunjungan ke Kota Medan akan meningkat. Nantinya, para peserta selain melakukan pertandingan juga akan melakukan kunjungan keberbagai tempat yang ada di Kota Medan dengan melakukan penginan di beberapa hotel yang dinilai sangat memadai dan berkelas yang tersedia banyak di kota medan.

Direktur Utama Bank Sumut Gus Irawan Pasaribu SE mengatakan, kunjungan kepada Walikota Medan adalah untuk melaporkan rencana dan program yang ada dan seklaigus juga event ini nantinya mendukung Visit Indonesia Year dimana Kota Medan adalah sebagai Kota Kunjungan Wisata pada 2012, dan bersepakat ini menjadi momentum awal, untuk memberikan kesan kepada para tamu yang datang, bahwa inilah Medan.

“Dengan adanya event ini kami bersepakat menjdikan momentum awal memberikan kesan kepada para tamu yang akan berkumjung ke Kota Medan, bahwa inilah Medan, dan kami BPD SU juga ikut mendukung memberikan kontribusi kekondusifan Kota Medan, ikut mendukung program Pemko Medan termasuk mendukung visit Medan Year 2012,” cetusnya lagi.

Selasa, 09 Agustus 2011

Dua Buah Toko di Padang Basi Habis Dilalap

Di tengah umat Islam menjalankan sholat tarawih pada bulan puasa ini, kebakaran hebat menghabiskan 2 buah toko di Jalan Raya Padang Besi Indarung Padang. 

Dua buah toko milik Ujang (53) ini diantaranya toko bangunan dan sebuah warung internet yang terlerak bersebelahan. Menurut keterangan warga sekirar kebakaran ini terjadi sekitar pukul 19.45 wib. 

Menurut keterangan warga di lokasi kejadian, awalnya melihat asap yang sangat banyak di toko bangunan tersebut dan penyebab kebakaran karena anak-anak yang bermain kembang api dan petasan di lokasi kejadian. 

Tak lama pemadam kebakaran sampai di lokasi kejadian dan langsung memadamkan api, setelah setengah jam api dapat dipadamkan.

Kabid Pemadam Kebakaran, Andre Algamar menyatakan, menerima informasi kebakaran pada pukul 19.45 wib dan langsung menuju ke lokasi kejadian dan api berasal dari toko bangunan. Penyebab kebakaran diduga karena kembang api, tetapi kasus ini masih dalam penyelidikan pihak kepolisian. 

Dengan kejadian ini dihimbau kepada masyarakat untuk tidak main petasan pada puasa ini, karena sehari ini saja sudah dua kejadian terjadi. 

Dalam kebakaran ini Dinas Kebakaran menurunkan 5 unit mobil pemadam kebakaran dan 2 unit Damkar Indarung dengan 20 personil Damkar Padang, sedangkan untuk korban jiwa sampai saat ini belum ada, kerugian belum bisa dipastilan, namun kerugian diperkirakan lebih dari Rp100 juta.

Akibat kebakaran tersebut jalan di kawasan Indarung mengalami kemacetan yang cukup panjang, karena warga yang berada di lokasi kejadian kaget dengan kebakaran tersebut dan berdatangan kelokasi kejadian

Terdakwa Pemilik Shabu-shabu Mengaku Dibawah Tekanan Penyidik

Dua terdakwa yakni Sastra Mulyadi, 28, dan Fuadil Ulum, 19, saling menyanggah isi Berita Acara Pemeriksaan (BAP) terkait kasus kepemilikan shabu-shabu yang ditemukan dalam jaket coklat yang dipakai terdakwa Fuadil.

"Keterangan yang saya berikan dalam BAP itu tidak benar Pak Hakim. Saat itu saya takut dan tertekan dan juga dipukul saat pemeriksaan oleh penyidik di kepolisian," kata terdakwa Mulyadi dan Fuadil pada sidang lanjutan dengan agenda mendengarkan keterangan terdakwa di Pengadilan Negeri Padang, Selasa (9/8).

Selain membantah keterangan BAP tentang kepemilikan narkotika jenis shabu-shabu tersebut, mereka juga mengaku berada dibawah tekanan penyidik.

Dalam sidang yang diketuai Hakim Sapta Diharja beranggotakan Jon Effredi dan Zulkifli ini, terdakwa Fuadil juga mengatakan bahwa jaket coklat tersebut sebelumnya sempat dipakai terdakwa Mulyadi sebelum dipinjam terdakwa sendiri.

"Jaket tersebut sebelumnya sempat dipakai terdakwa Mulyadi sebelum saya pak hakim karena saya yang membawa motor," ujar Fuadil. 

Terdakwa Mulyadi juga membantah keterangan yang di BAP atas kepemilikan narkotika jenis shabu-shabu tersebut. "Saya dijebak oleh Dea (DPO) Pak hakim, karena saat pertama kali memakai jaket tersebut tidak ada barang tersebut" kata terdakwa Mulyadi.

Mulyadi, menjelaskan sudah menjadi kebiasaan bagi dia saat memakai jaket memasukan tangan kedalam saku. "Saat itu, tidak ada barang satu pun didalam saku jaket," akunya.
Sementara itu, kedua terdakwa juga mengaku mau diajak pergi ke Wisma Kemala dengan Dea (DPO) karena mau diajak tidur oleh Dea.

Dea yang baru dikenal empat hari oleh terdakwa Mulyadi lewat handphone ini ternyata berprofesi sebagai wanita malam. Mereka berdua menduga, Dea yang telah memasukan barang haram tersebut ke jaket terdakwa. "Saya menduga Dea pemilik barang tersebut, karena berada saat berkendara, posisi Dea berada ditengah-tengah," kata kedua terdakwa yang didamping Penasehat Hukum, Wilson dan Amiruddin.

Berdasarkan dakwaan dari JPU, Isward, kejadian itu berawal ketika kedua terdakwa ditangkap aparat kepolisian pada Sabtu 23 April lalu sekitar pukul 03.00 WIB bertempat di Wisma Kemala yang berada di Jalan Sudirman Padang.

Kedua terdakwa diminta temannya Dea (DPO) untuk dibelikan shabu-shabu seharga Rp350 ribu, lalu kedua terdakwa pergi ke Jalan Banda Bekali mencari Riki (DPO) untuk membeli satu shabu seharga Rp200 ribu. Shabu yang telah dibeli tersebut diletakan terdakwa di dalam saku jaket warna coklat yang dipakai terdakwa Fuadil. Tetapi sebelum sempat bertemu Dea, kedua terdakwa telah ditangkap di pelataran parkir Wisma Kemala.

Akibat perbuatan tersebut, terdakwa diancam pidana Pasal 132, Pasal 127, Pasal 114 Ayat (1) UU Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika jo Pasal 53 Ayat (1) jo Pasal 55 Ayat (1) ke-1 KUHP.

Usai mendengarkan kesaksian kedua terdakwa, sidang ditunda Selasa (16/8) depan untuk mendengarkan keterangan saksi lainnya.

Rp38 M untuk Tunjada

Pemko Bukittinggi akan menyalurkan tunjangan daerah program for effective staffincome (tunjada profesi) menjelang Lebaran.  Tunjangan yang dianggarkan Rp38 miliar itu akan dibayarkan berdasar hasil kinerja yang mampu dicapai oleh pegawai negeri sipil. Indikatornya, disiplin, keterampilan kerja, kualitas kerja dan masa kerja.

Kepala Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPKAD) Kota Bukittinggi, Melfi Abra mengatakan, tiap pegawai yang akan dapat tunjangan berbeda sesuai dengan kinerjanya. Kinerja tersebut dapat terlihat dari isian masing-masing indikator yang dilakukan oleh tim di masing-masing satuan kerja perangkat daerah (SKPD).

”Pegawai dengan jabatan tinggi belum tentu kinerjanya lebih baik dari pegawai rendahan. Karena bisa saja pegawai golongan rendah bisa melaksanakan beban tugasnya dengan baik. Atau kerajinan serta keterampilan kerjanya menonjol bisa saja tunjangan profesinya akan lebih tinggi,” terang Melfi Abra.     

Tunjangan profesi yang dilindungi payung hukum PP No 28/2005 dan Permendagri No 59/2007 tentang Kesejahteraan Umum itu, salah satu bentuk pemberian tunjangan motivasi bagi PNS dalam meningkatkan kinerjanya. Namun mekanisme pemeriksaan hingga melakukan pengentrian data yang telah terkumpul berdasarkan indikator yang ada, pekerjaan rumit. Karena pengerjaannya harus dilakukan dengan memeriksa indikator tersebut pada setiap PNS satu persatu.

“Beruntung kebijakan wali kota untuk melakukan pembayarannya kepada PNS dilakukan tiga bulan sekali, jika tidak kami cukup kewalahan melakukannya. Meski saat ini telah diciptakan software khusus untuk melakukan pengentrian data itu. Karena per item indikator akan dinilai dengan poin-poin yang tidak boleh salah. Sehingga tidak merugikan PNS,” ungkap Melfi.

Ditambahkan Melfi, dana Rp38 miliar tentunya tidak akan seberapa besar. Karena harus dibagi 4.000 PNS di Bukittinggi. “Mungkin hanya Rp1-1,5 juta bagi masing-masing PNS. Namun kita berharap agar tunjangan profesi ini bisa bermanfaat bagi  para PNS jelang Lebaran dan juga mampu menambah motivasi kerjanya ke depan,” harap Melfi.  

Sebelumnya program pemberian tambahan penghasilan seperti yang dilakukan sebelum tahun 2006 istilah THR. Tapi kini tidak lagi bisa diberikan karena tidak ada payung hukum yang jelas soal THR.

Selain itu tambahan penghasilan yang diberikan itu diberikan sama rata untuk semua PNS sementara kemampuan dan kinerjanya bervariasi.

“Dengan sistem tunjada profesi ini, imbal balik penambahan penghasilan bagi pegawai bisa berdampak positif dan jelas untuk kepentingan daerah dan pemerintahan. Sementara THR tidak jelas dan tidak diakomodir dengan payung hukum yang pasti. Sistem ini cukup efektif saat ini di Bukittinggi untuk kinerja pegawai dibandingkan dengan pemberian cuma-cuma,” terangnya.
CALANG – Bangkai seekor gajah liar jantan yang diperkirakan berumur 27 tahun, pada Senin (8/8) sekitar pukul 13.30 wib ditemukan oleh seorang warga di kaki Gunug Jeungki, Desa Tuwi Kareung, Kecamatan Pasie Raya, Aceh Jaya. Sementara kedua gadingnya diduga telah diambil oleh orang yang tidak dikenal. 

Kematian gajah tersebut diduga akibat diracun oleh seseorang, karena gajah tersebut selama ini diduga telah memangsa dan merusak tanaman warga seperti kelapa sawit, padi, karet, batang kelapa dan pisang di Kecamatan Pasie Raya.

Komandan operasi pengusiran satwa liar Polhut, Aceh Jaya, Badrul   mengatakan, bangkai gajah tersebut ditemukan oleh seorang warga. Setelah menerima laporan tersebut Polhut Aceh Jaya langsung melakukan pencarian di sekitar Desa Tuwi Kareung. 

“Setengah hari kami melakukan pencarian baru kami temukan, lokasinya sekitar 800 meter dari perkampungan, di bawah kaki Gunung Jeungki di Desa Tuwi Kareung, Kecamatan Pasie Raya. Matinya gajah liar tersebut tampaknya sudah hampir dua pekan, ini dapat dilihat dari kondisi bagkainya yang ditemukan itu. Matinya gajah tersebut akibat diracun oleh seseorang yang tidak dikenal di kawasan itu,” sebut Komandan Badrul yang didampingi sejumlah anggota Polhut lainnya.

Sementara, Koordinator Polhut dan Penanganan Satwa Liar Dinas Kehutan dan Perkebunan Aceh Jaya, Armidi S Hut, membenarkan adannya seekor gajah liar yang mati akibat diracun oleh orang  yang tidak dikenal. 

“Kita memita kepada masyarakat agar nantinya tidak ada yang meracuninya gajah lagi seperti yang terjadi saat ini di Tuwi Kareung, sebab binatang tersebut merupakan salah satu satwa yang dilindungi,” harap Armidi.



Hal ini akan menyebabkan rusaknya kekayaan alam Indonesia. Hal yang sangat penting harus dijaga dari hutan dan satwa liar Indonesia dan hidup berkesinambungan dengan lingkungan dengan menjaganya.

Pacuan Kuda Masuk Nominasi

BANDA ACEH - Foto “Pacuan Kuda Tradisonal Gayo” karya Fotografer  Indonesia, Budi Fatria, masuk nominasi dalam 10 besar Lomba Foto Kebudayaan Indonesia 2011. Lomba foto dengan tema Keindahan Indonesia (Wonderful Indonesia) itu memperebutkan piala Presiden Indonesia.

Mereka yang masuk nominasi akan bersaing di Jakarta memperebutkan juara pada 16-18 Agustus mendatang. Budi, panggilan akrab Budi Fatria, mengetahui dirinya masuk 10 besar setelah dihubungi panitia, Jumat (5/8) pagi. 

Dua hari sebelumnya, Rabu (3/8), informasi itu juga diumumkan melalui website senimedia.org, Kamis (4/8). Dalam pengumuman itu, disebutkan tim juri telah menyeleksi 1.453 karya foto kategori umum. 

Dalam kegiatan memperingati HUT ke-66 RI, panitia juga mengadakan lomba foto memperebutkan piala Presiden untuk kategori pelajar dan mahasiswa. Kriteria penilaian dalam menetapkan karya foto masing-masing 10 nominasi adalah kesesuaian tema, daya, keunikan, dan harmonisasi. 

Tim juri diketuai Goenadi Haryanto, dan anggota Arbain Rambey, Darwis Triadi, Ferry Ardianto, serta Franz Djayaatmadja. Adapun foto karya Budi yang masuk dalam 10 nominasi itu berjudul lomba pacuan kuda tradisional Tanah Gayo, Aceh Tengah. 

“Ada empat foto yang saya kirim, alhamdulillah foto tersebut masuk 10 nominasi. Sebelumnya saya tidak pernah menyangka masuk nominasi karena itu lomba nasional yang tentunya banyak diikuti fotografer profesional lainnya di seluruh Indonesia,” kata Budi malam tadi.

Menurut Budi, foto lomba pacuan kuda tradisional itu diabadikannya  ketika berkunjung ke Takengon, Aceh Tengah, beberapa bulan lalu. Sedangkan tiga karya foto lainnya yang dikirimnya dalam lomba itu adalah hasil jepretannya dalam perlombaan di Banda Aceh, yaitu lomba layangan, adu sapi, dan lomba putri bungong. “Setiap peserta dibolehkan mengirim lima hasil karya, tapi saya mengirim empat hasil karya terbaik yang saya abadikan antara 2010-2011,” ucapnya.

Dihubungi malam tadi, seorang panitia Yanti mengatakan ke-10 peserta yang masuk dominasi itu diundang ke Hotel Marcolo, Jakarta, 16-18 Agustus 2011. “Pada tanggal 17 Agustus 2011, peserta hunting foto ke Kota Tua dan Taman Mini Indonesia Indah, tapi jadwal ini masih tentative (belum pasti). Kalau tidak jadi hunting, berarti yang dinilai tim juri adalah hasil karya yang sudah ada,” jawab Yanti. 

Pengumuman juara dijadwalkan pada Kamis (18/8) malam di Hotel Marcolo yang akan dihadiri Presiden SBY dan akan disiarkan salah satu TV swasta nasional. Adapun hadiah untuk kategori umum mulai juara I sampai juara harapan II mendapat Piala Presiden dan piagam. Di samping itu, juara I memperoleh uang Rp 20 juta, juara II Rp 10 juta, juara III Rp 7,5 juta, juara harapan I Rp 5 juta, dan juara harapan II Rp 3 juta.

Komplotan Tgk Rizal Lima Orang

LHOKSUKON - Sidang kasus percobaan perampokan Toko Emas Subur Baru, Lhoksukon, Aceh Utara kembali dilanjutkan di Pengadilan Negeri (PN) Lhoksukon, Selasa (9/8) siang dengan agenda mendengar keterangan saksi. 

Sidang yang dipimpin Said Admiral SH didampingi dua hakim anggota Riswandi SH dan Mustabsyirah SH menghadirkan empat saksi yaitu Jamaluddin alias Kumbang, Maskur alias Tgk Aceh alias Abu Aceh, Briptu Viktor, dan pemilik Toko Subur Baru, Zulkarnaini. Terdakwa Tgk Rizal hadir ke pengadilan didampingi penasihat hukumnya, Mustafa SH.

Dari keterangan saksi terungkap, percobaan perampokan tersebut dilakukan Tgk Rizal bersama empat anggota komplotannya yaitu Cobra (buron), Maskur alias Tgk Aceh alias Abu Aceh, Kamaruzzaman alias Komar (alm), dan Cek Goh (buron).

Jamaluddin dalam kesaksiannya menyatakan dirinya tidak ikut dalam rencana merampok toko emas tersebut. Ia mengaku baru tahu kasus perampokan itu setelah kelima orang tersebut pulang ke rumahnya dan bercerita gagal merampok toko mas di Lhoksukon.



Sementara Abu Aceh menyebutkan pada Senin (24/1) pagi, ia bersama almarhum Komar berkeliling Keude Lhoksukon. “Pulang dari Keude Lhoksukon, kami ketemu Tgk Rizal di rumah Jamaluddin di Baktiya. Baru sore harinya, kita merampok,” sebut Abu Aceh. 

Sesampainya di Toko Mas Subur Baru, lanjut Abu, pihaknya melihat Briptu Viktor di toko itu. Saat itulah, mereka lari dan almarhum Komar melepaskan tembakan dua kali ke arah toko tersebut. “Kami lari ke rawa-rawa Baktiya. Satu senjata api dititip Tgk Rizal ke Jamaluddin. Sedangkan, almarhum Komar membuang senjata apinya di kawasan rawa-rawa di Baktiya,” kata Abu Aceh.

Sementara Briptu Viktor menyebutkan dirinya melihat lima orang bersebo turun dari sepeda motor. “Saya langsung lari ke lantai dua minta bantuan dari Polres Aceh Utara. Mereka kabur, sambil menembak dua kali,” sebut Viktor. Sedangkan, Zulkarnaini menyampaikan hal yang sama. “Tembakan itu diarahkan ke toko, bukan ke saya yang saat itu sedang menjaga toko. Akibatnya, kaca toko saya pecah dan kulkasnya jebol,” pungkas Zulkarnaini. 

Tgk Rizal membenarkan semua cerita saksi. Setelah mendengarkan keterangan saksi, sidang dilanjutkan Selasa (16/8) dengan agenda pemeriksaan saksi lanjutan.

Mobil Pegawai Dishub Terbakar

TEBING TINGGI- Mobil VW Safari warna merah BK 1913 FO, milik pegawai Dinas Perhubungan Kabupaten Serdang Bedagai, ludes terbakar, Selasa (9/8) sekira pukul 13.00 WIB, di Jalan Lintas Sumatera Tebing Tinggi-Medan, tepatnya di Desa Paya Bagas, Kecamatan Tebing Tinggi, Kabupaten Serdang Bedagai.


Pemilik mobil, Arnold Siahaan (24) terlihat sangat shok melihat mobil kesayangannya yang sudah dimodif dan menelan uang jutaan rupiah, kini terlihat tinggal bangkai saja. Didalam mobil juga ada rekan kerjanya, Alwi Lubis(35) warga Sei Rampah dan Zainuddin (48) warga yang sama.


Mereka bertiga berencana hendak ke Dinas Perhubungan Kota Tebing Tinggi. “Kami berencana mau ke Dishub Tebing Tinggi,” kata Arnold warga Kompleks BP 7, Jalan Gunung Lauser, Kota Tebing Tinggi.
Alwi Lubis yang duduk tepat bersebelahan dengan supir mengatakan, saat mobil melaju tiba-tiba keluar asap dan api dari baterai yang ada dibawah tempat duduk.  “Korsleting dari baterai yang ada di bawah jok tempat duduk,” kata Alwi.
Masih menurutnya, ketika mobil mulai terbakar mereka bertiga kabur meninggalkan mobil tersebut, memang diakuinya, sempat mereka mencoba memadamkan api dengan menggunakan ember menggunakan air parit. “Sayang keburu api menjadi besar. Untungnya kami masih bisa menyelamatkan diri,” paparnya.
Menurut Zainuddin, dia melihat mobil terbakar dan langsung mencoba menelpon armada mobil pemadam kebakaran, Kabupaten Sergai. Selang beberapa menit, sekitar 30 menit, mobil pemadam kebakaranpun sampai dilokasi.
“Sayang mobil VW tersebut tak sempat diselamatkan dan ludes terbakar sebelum mobil pemadam kebakaran datang,” jelas Zainuddin.


Kapolsek Tebing Tinggi AKP HE Harahap yang datang ke lokasi kejadian  membenarkan kejadian tersebut. Untuk sementara, kebakaran mobil diduga karena korsleting pada baterai mobil

Kapolsek Sunggal Mendadak Dicopot


MEDAN- Dinilai gagal melaksanakan tugas sebagai Kapolsek Sunggal, Kompol Sonny M Nugroho Tampubolon SIK dicopot mendadak. Pencopotan ini langsung dilakukan Kapoldasu Irjen Pol Wisjnu Amat Sastro.
Pagi itu, Kapoldasu datang dengan mobil dinasnya, diikuti Irwasda Poldasu, Kapolresta Medan, Wakapolresta Medan, Wakasat Reskrim Mapolresta Medan dan beberapa pejabat teras di Mapoldasu. Mereka langsung masuk ke ruangan Kapolsek Sunggal Kompol Sonny M Nugroho Tampubolon SIK.
Semua personel Polresta Medan, Mapoldasu dan Mapolsek Sunggal tampak tegang saat kehadiran orang nomor satu di Mapoldasu ini. Namun, tidak ada yang mau berkomentar tentang kedatangannya.
Terlihat beberapa perwira Poldasu hilir mudik di depan ruangan Mapolsek Sunggal.“Nggak ada pemberitahuan sebelumnya. Tapi Pak Kapolda sama Kapolres marah-marah tadi sama anggota,” ujar seorang petugas kepolisian Mapolsek Sunggal.
Sekitar dua jam berada di ruangan Kapolsek Sunggal, Kapoldasu dan Kapolresta Medan pun keluar dari ruangan Kompol Sonny M Nugroho.  Sebelum menaiki mobil dinas Land Cruiser cokelat yang terparkir di depan pintu utama Mapolsek Sunggal, Irjen Wisjnu Amat Sastro menyempatkan diri menyambangi SPK Mapolsek Sunggal. Semua pembukuan di SPK Mapolsek Sunggal “diacak-acak” jenderal berbintang dua itu. Dan salah satu warga, yang hendak mengunjungi keluarganya di sel tahanan Mapolsek Sunggal itu pun sempat berbincang-bincang dengan Kapoldasu. Setelah 15 menit berbincang-bincang dengan warga, Kapoldasu pun beranjak ke mobil dinasnya.
Kapolresta Medan Kombes Tagam Sinaga saat dikonfirmasi wartawan koran ini dipelataran parkir Mapolsek Sunggal mengatakan, Kompol Sonny M Nugroho Tampubolon dicopot karena tidak becus sebagai Kapolsek Sunggal.
Menurutnya, Polsek Sunggal dinilai sering mengabaikan laporan masyarakat yang hendak membuat pengaduan. “Ada beberapa warga yang mengadukan kasus langsung ke Kapolda. Katanya Polsek Sunggal sering mengabaikan laporan masyarakat. Untuk ini akan digantikan Wakasat Reskrim Polresta Medan AKP Ruruh Wicaksono sebagai Kapolsek Medan Sunggal menggantikan yang lama. Besok Kapolseknya akan serah terima jabatan di Polres,” ungkap orang nomor satu di Mapolresta Medan itu, sembari memasuki mobil dinas Nissan Extrail.
Kompol Sonni M Nugroho Tampubolon saat dikonfirmasi terkait pencopotan dirinya sebagai Kapolsek Sunggal enggan memberikan komentar. Terlihat Kompol Sonny terburu-buru menaiki mobil Nissan Livina miliknya, yang sebelumnya terparkir di halaman Mapolsek Sunggal

Sabtu, 23 Juli 2011

Penyelundupan 9,3 Kg Ganja Digagalkan


LANGKAT- Polres Langkat berhasil menggagalkan peredaran ganja antar Provinsi, dengan meringkus SA (37) karyawan swasta, warga Bukit Timah, Kabupaten Dumai, Provinsi Riau, bersama barang bukti 9,3 Kg daun ganja kering siap edar di Jalan KH Zainul Arifin, Kecamatan Stabat, Kabupaten Langkat, Jumat (22/7) pukul 08.30 WIB.

Pelaku diamankan petugas, ketika sedang berada di mobil penumpang umum timur taxi (timtax) BK 1540 PU dari Pangkalan Susu menuju Medan.

Kasat Narkoba Polres Langkat AKP SR Tambunan disela-sela pemeriksaan mengatakan, dari keterangan tersangka, barang ha ram tersebut akan di bawanya ke Dumai, Riau.

Dijelaskan dia, pagi itu anggota piket jaga mendapat informasi masyarakat. Dalam laporan  via telepon, ada seorang laki-laki penumpang mobil umum timtax BK 1540 PU dari Pangkalan Susu menuju Medan, membawa tas dan kotak diduga berisi daun ganja.

Setelah dilakukan pemeriksaan terhadap penumpang itu, ditemukan 1 kardus berisi 3 bal daun ganja dan 11 bal ganja dari tas ransel hitam milik pelaku.

Ketika ditemui di Sat Narkoba Polres Langkat, SA mengaku, dia hanya kurir untuk mengantarkan barang haram tersebut ke Dumai, Pekan Baru, dengan upah Rp3 juta.

Harga Daging Sapi Capai Rp 80 Ribu


MEDAN-Ramadan masih lebih dari sepekan lagi. Namun harga bahan makanan sudah merangkak naik. Pusat pasar dan sejumlah pasar tradisional, kenaikan bahan makanan justru sudah terjadi sejak sepekan sebelumnya.
Para pedagang memperkirakan, harga akan terus meningkat dan akan mencapai puncak jelang H-5 Ramadan Roni (38), pedagang di pusat pasar mengatakan, beberapa bahan pokok yang mengalami peningkatan diantaranya gula pasir yang naik hingga Rp1.000 per kilogramnya menjadi Rp10.500. Sedangkan harga cabai merah keriting sempat berfluktuasi dari Rp8 ribu per kilogram menjadi Rp16 ribu per kilogram,dan kemarin harganya bertahan di posisi Rp12.000 per kilogram.

“Beberapa harga barang mengalami kenaikan. Dari pengelaman dari tahun-tahun sebelumnya, kemungkinan harga akan terus naik, apalagi menjelang lima hari sebelum Ramadan,” ungkap Roni.
Harga daging sapi dan kambing mengalami peningkatan paling signifikan. Daging sapi yang bisanya Rp65 ribu per kilogram kini naik hingga Rp80 ribu per kilogram. Sedangkan daging kambing naik dari Rp52 ribu per kilogram menjadi Rp60 ribu per kilogram.

Menurut pedagang daging bernama Herman (48), kenaikan harga daging sapi kemungkinan besar dipengaruhi pasokan dan ketersediaan daging yang belum normal hingga saat ini. “Lima hari menjelang puasa Ramadan, diperkirakan harga daging sapi akan mencapai Rp90 ribu per kilogram. “Saat itu permintaan daging sangat tinggi, apalagi untuk jenis daging daging lembu yang biasa dipakai untuk punggahan,” sebutnya.

Beberapa harga kebutuhan bahan pokok lain juga naik. Harga bawang merah  Rp16 ribu per kilogram dan bawang putih Rp18 ribu per kilogram. Sedangkan beras jenis IR 64 Rp8 ribu per kilogram, Kuku Balam Siantar Rp8.750 per kilogram, beras Jongkong Rp7.500 per kilogram dan Ramos Rp8.800 per kilogram.

Sedangkan ikan basah masing-masing perkilogram, ikan tongkol Rp17 ribu, bawal merah Rp40 ribu, kakap Rp36 ribu, gembung kuring Rp24 ribu, dencis kasar Rp18 ribu, dencis halus Rp15 ribu dan sembilang Rp20 ribu.

Panggil Distributor
Stabilitas harga bahan pokok dan bahan pangan lain di pasar kota Medan menjadi perhatian serius Wali Kota Rahudman Harahap. Wali kota akan memanggil distributor sembako untuk rapat bersama Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Medan guna mengantisipasi lonjakan harga.

“Untuk itu juga (menjaga kestabilan harga, Red), kita sedang mengupayakan beras raskin untuk Agustus sudah diberikan di bulan Juli ini. Tujuannya agar kita bisa mengurangi dan menekan lonjakan harga,” ujar Rahudman di Ruang Rapat II Kantor Wali Kota Medan, kemarin.

Selain itu, sejumlah kebijakan operasi pasar murah yang digelar Pemerintah Kota (Pemko) Medan dipercrpat dan akan dibuka 25 Juli mendatang di 134 titik. Pasar murah ini  untuk mengendalikan harga kebutuhan pokok di masyarakat seperti beras, minyak goreng (migor), gula dan lainnya.

“Kita akan menjamin stabilitas harga kebutuhan pokok di masyarakat saat Ramadan nanti. Saya juga akan memanggil seluruh distributor di Medan untuk membicarakan harga-harga kebutuhan pokok ini,” ucapnya.
Rahudman berjanji akan mengupayakan agar stabilitas harga kebutuhan pokok di pasar terkendali. Jika harga-harga sudah terkendal di Kota Medan, diharapkan akan berimbas di kabupaten/kota lain di sekitar Medan.
Kota Medan ini barometer. Kalau kita mampu mengendalikan harga, kabupaten/kota lain juga terpengaruh,” jelasnya.

Untuk mengontrol harga kebutuhan di pasar, Disperindag dan Distanla Kota Medan bersama tim terpadu akan rutin melakukan pemantauan harga di pasar dan mencegah kemungkinan terjadinya penimbunan.
Kadisperindag Kota Medan, Syahrizal Arif juga akan meminta komitmen bersama pengusaha dan distributor untuk menjaga stabilitas harga kebutuhan pokok. “Kebijakan akan kita ambil untuk stabilitas harga selama Ramadhan nanti,” cetusnya.

Tim Terpadu akan melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke tiga pasar besar di Medan yakni Pasar Sukarame Medan Area, Pasar Kampung Lalang Sunggal dan Pasar Petisah Medan Baru. Sedangkan Distanla akan memastikan kesehatan ternak yang akan disembelih di rumah potong hewan.

“Tim Pemantau Kesehatan Daging sudah kita bentuk dan akan turun dalam pekan depan sebelum Ramadan. Yang pasti, jika nanti terdapat daging yang tidak layak konsumsi maka akan kita sita dan tidak boleh dijual lagi,” Kadistanla Medan, Wahid