Senin, 11 April 2011

Curi Dompet Kosong, Prajurit TNI AD Tewas Dimassa Warga Padangbulan


MEDAN-Seorang prajurit TNI AD, Kopral Satu TNI Surya Darma Nasution (29) tertangkap tangan melakukan pencurian di kamar kost di Jalan Pembangunan Gang Masjid, Kecamatan Selayang, Minggu (10/4) pagi pukul 05.30 WIB.
Massa sekitar 70-an orang yang umumnya anak mahasiswa dari berbagai fakultas di sejumlah universitas di Medan itu marah. Mereka menduga, Surya terkait sejumlah aksi pencurian yang kerap terjadi di sekitar kost-kostan di daerah yang dikenal dengan wilayah Kampung Susuk itu. Tanpa ampun, Surya dipukul dan ditendang. Bahkan ada yang memukul dengan balok dan batu.
Polisi yang datang setelah dihubungi pihak kepling setempat, membawa prajurit yang sekarat itu ke Rumah Sakit Bhayangkara. Diperkirakan, Surya meninggal di perjalanan. Jenazahnya kemudian disemayamkan di Rumkit Putri Hijau.
Empat saksi  dibawa Polisi ke Mapolsek Medan Sunggal, termasuk penghuni  kamar kost Abdul Yakup Harahap (22) dan Rizky Harahap (19).
Kopral Satu TNI Surya Darma Nasution diduga melakukan pencurian di kamar kost No 2A di Jl Pembangunan, Gg Mesjid, Kel PB Selayang II, Medan Selayang. Kamar itu ditempati milik dua pria bersaudara Abdul Yakup Harahap (22) dan Rizky Harahap (19). Saat kejadian, keduanya baru saja pulang Salat Subuh di Masjid Nurul Hidayah di sekitar Jalan Pembangunan.
Saat keduanya merebahkan tubuh, Abdul mendengar suara pintu dibuka. Aksi itu sungguh mulus dilakukan oleh prajurit ini. Engsel kunci pintu sangat mudah dibuka karena pintu yang berwarna coklat itu sudah usang. Penasaran, dengan mata setengah terpejam Abdul sesosok pria masuk ke kamar dan memegang dompetnya yang tak berisi.
Merasa kamar kostnya disatroni maling, Abdul dan Rizki berinisiatif langsung mengunci dan menyekap pria tersebut untuk ditanyai. “Dari pengakuannya, dia seorang oknum tentara yang tinggal di Asrama Yonif 126 Kisaran, Kabupaten Asahan,” ujar Surya yang sudah tidak percaya dengan orang yang tak dikenal itu.
Tidak percaya dengan pengakuan pria tak dikenal itu, Abdul dan saudaranya membangunkan seluruh penghuni kost dan bersama-sama menginterogasi pria itu. “Dia mengaku mau mencari kawannya bernama Dedi. Setahuku tidak ada yang namanya Dedi, karena sudah tiga tahun di sini tak ada yang namanya Dedi,” ucap Abdul lagi.
Karena geram dan tidak menemukan solusi, seluruh penghuni kost yang merasa oknum tersebut berniat jahat menjadi emosi. Tanpa dikomando, mereka langsung menghajarnya.
“Kekesalan warga, belakangan ini sudah terjadi enam kali pencurian laptop dan HP milik penghuni kost di sini,” tambah Abdul.
Walau telah minta ampun, massa yang semakin makin ramai dan beringas terus mengahajarnya. Apalagi saat dilakukan pemeriksaan isi dompetnya, terdapat identitas KTA (Kartu Tanda Anggota, Red) oknum tentara bernama Surya Darma Nasution dengan pangkat kopral satu.
Mengetahui hal tersebut, masa yang memegang balok dan beberapa batu malah ikut menghantam wajah Surya hingga ia pingsan. Dalam kondisi bersimbah darah tak berdaya, massa membiarkan Surya tergeletak di halaman.
“Tidak berapa lama, kepolisian yang telah dihubungi Kepling setempat datang dan mengevakuasinya ke Rumah Sakit Bhayangkara,” ujar Rizki yang terengah-engah.
Menurut informasi, Surya yang sudah kritis tewas dalam perjalanan menuju RS Bhayangkara. “Karena berasal dari kesatuan tentara, dia dibawa ke Rumkit Putri Hijau (untuk disemayamkan),” kata Rizki lagi.
Ditempat terpisah, Fatimah dan Wiwid, penghuni kost putri yang berada di seberang kost Abdul dan Rizki mengaku pernah melihat Surya masuk ke tempat kost mereka, sekitar dua minggu lalu. “Saat ditanya dia mengatakan mencari Putri. Padahal tak ada penghuni kost bernama Putri, kemudian dia pergi dengan santai dari sini, “ kata Mahsisiwi USU tersebut.
Dari informasi yang diperoleh, Kotu Surya tinggal di asrama di kawasan Mariendal. Wartawan koran ini pun datang ke asrama tersebut. Sejumlah warga yang tinggal di asrama itu tak ada yang bersedia memberi keterangan. Namun menurut seorang pemilik kedai, tak ada Surya Darma Nasution yang tinggal di asrama tersebut.
Sedangkan PJS Kapendam I/BB, Mayor Fatimah saat dikonfirmasi  melalui via telepon mengatakan Kopral Satu TNI Surya Darma Nasution sudah empat bulan pindah dari kesatuan Yonif 126 Kisaran. “Sekarang dia di Kesdam. Tapi kita belum tahu di Kesdam mananya, di Rumkit itu juga Kesdam,” ungkap Fatimah.
Komandan Korem 022/PT Kolonel Inf , melalui Kepala Penerangan Korem 022/PT, Mayor CAJ Prinaldi, menegaskan kabar kalau Kopral Satu TNI Surya Darma Nasution tidak lagi bertugas di Batalyon 126/KC, Kisaran.
“Memang benar, dulunya, dia (Koptu Surya Darma,red) adalah personil di Yonif 126/KC. Namun, sekarang tidak lagi. Dia sudah pindah tugas ke Kesdam,” ujar Prinaldi.
Hal senada disampaikan Komandan Batalyon Infanteri 126/KC, Letkol Inf Eppy Gustiawan SIP. Danyon, yang dikonfirmasi melalui Pasiintel Lettu Inf Setiawan Hadi Nugroho membenarkan, Koptu Surya Darma pernah berdinas di batalyon yang bermarkas di Bunut, Kisaran tersebut. Namun, masa tugasnya di kesatuan itu, terbilng singkat, karena tidak sampai hitungan tahun.
Desember 2010 silam, Koptu Sury Darma yang berlatar belakang kesehatan itu pindah tugas ke Kesehatan Kodam 1/BB (Kesdam) di Medan. Bahkan, saat bertugas di Batalyon 126/KC pun, Koptu Surya Darma berstatus personel DP (Diperbantukan). “Di sini (Yonif 126/KC, Red) dia berstatus DP, bukan pasukan organik. Dia diperbantukan ke Batalyon ini, dari Kesdam,” ujar perwira ini dengan ramah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar