Rabu, 15 Mei 2013

Leher Mahasiswi IBBI Disayat Pasangan Lesbi di Kamar Mandi



Kampus STIE Institut Bina Bisnis Indonesia (IBBI) Medan mendadak heboh, Senin (22/4) pukul 20.11 Wib. Seorang mahasiswinya, Henny Chandra (20) warga Jalan Selam I, dianiaya pasangan lesbinya, Chen Mei Li (22) di kamar mandi. Wajah hingga lehernya disayat pakai pisau silet hingga luka menganga dan roboh bersimbah darah.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, kejadian menghebohkan itu dipicu rasa cemburu Chen Mei Li ketika mencurigai pasangan sejenisnya, Lusi alias Wen-Wen (24) warga Jalan Selam I, Medan Area, telah menduakannya.

Penasaran, Chen Mei Li pun mencari tahu wanita mana yang menggaet hati Wen-wen. Ternyata Wen-wen telah menjalin asmara dengan Henny, tak lain mantan pacarnya dulu.

Tak terima, Chen Mei Li pun menghubungi Henny melalui pesan BlackBerry. Mulanya, Chen Mei Li mencoba memancing Henny untuk menceritakan hubungannya dengan Wen-wen. Akan tetapi mahasiswi STIE IBBI itu tak ingin bercerita.

Puncaknya, Senin (23/4) sekitar pukul 20.11 WIB. Chen Mei Li mendesak Wen-Wen untuk bertemu dengan Henny. Wen-Wen pun setuju untuk menemui mahasiswi semester V ini di kampusnya, IBBI di Jalan Pepaya, Kec. Medan Barat.

Ternyata, Chen Mei Li sudah mempersiapkan pisau silet dari rumahnya di Jalan Gandhi. Chen Mei Li terus menghubungi Henny melalui BBM untuk ketemu. Lantaran Henny tengah mengikuti perkuliahan, membuat Chen Mei Li tak sabar.

Cewek Tionghoa yang memendam dendam itu memilih masuk ke dalam kampus dan menuju kamar mandi di lantai 2, tak jauh dari kelas Henny. Di dalam kamar mandi itu, Mei mengirimkan pesan melalui BBM memberitahukan keberadaannya. Mendapat pesan itu, Hanny pun permisi dengan dosennya untuk keluar sebentar.

Nah, di kamar mandi kampus IBBI lantai II inilah penganiayaan itu terjadi. Chen Mei Li yang tak mau pacarnya, Wen-Wen berpaling kepelukan orang lain, langsung menyayat wajah sampai leher Henny bagian kanan. Usai melakukan penganiayaan itu, Chen Mei Li mencoba melarikan diri.

Sementara itu, Henny kembali masuk ke dalam kelas. Namun baru duduk di bangkunya, darah mengucur deras dari pipi dan lehernya. Jerit histeris di dalam kelas pun memecah ketenangan rekan-rekan mahasiswi. Terlebih saat menyaksikan Henny terkapar di lantai dan tak sadarkan diri.

Menurut keterangan Silwa, pengaman kampus IBBI , Selasa (23/4) siang mengatakan tersangka naik ke lantai II dengan menggunakan baju tangan panjang. “Pakai tangan panjang dia, jadi nggak nampak siletnya disembunyikannya,” katanya membuka pembicaraan.

Dikatakan pengaman kampus itu, usai menyilet korbannya pelaku berusaha kabur. Sedangkan, Henny lalu berjalan ke dalam kelas sambil memegang pipi kanannya. “Sempat masuk korbannya setelah disilet, karena kalau disilet kan nggak langsung berdarah. Ketahuannya pas korbanya ini pingsan, darah banyak kali. Disitulah ribut-ribut, si pelaku ini langsung lari dia,” jelasnya.

Hal itu, membuat Silwa mencoba menghentikannya. “Aku tangkap pas di depan ini, sempat dibuang siletnya. Itulah dapat, nggak bisa apa-apa lagi dia. Yang macam laki-laki itu, sudah stanbay di atas kereta,” ujarnya didepan kampus IBBI.

Takut menjadi bulan-bulanan massa, kedua pasangan sejenis ini lalu dibawa masuk kedalam kampus swata itu. Selanjutnya menghubungi pihak Polsekta Medan Barat dan keduanya pun diboyong kekantor polisi berikut barang bukti sebuah silet.

Wen-wen Setahun Pacari Henny

Lusi alias Wen-wen, tak menampik terkait hubungannya dengan Henny. Hanya saja hubungan yang membuat pasangannya, Chen Mei Li cemburu itu sudah berakhir sejak tahun 2010 lalu.

“Tahun 2010 kami putus. Karena sering ngambil barang-barang aku, jadi kami nggak cocok,” terang Wen-wen menerangkan hubungannya dengan Henny. “Satu tahun ada kami jalan,” sambungnya.

Hubungan keduanya juga tak disukai orangtuanya, lantaran sikap Henny. “Orang tua saya pun nggak suka lihat dia,” kata warga Jalan Industri Baru

Hal itu pun dibenarkan kedua orangtua, Wen-wen. Menurut orangtuanya, Wen-wen telah berkelakuan seperti laki-laki sejak kecil. “Memang mulai SD dia sudah kayak laki-laki gitu, nggak mau pakai baju perempuan,” ucap ibu beranak empat ini.

Kedatangan keduanya ke Polsek Medan Barat, juga lantaran panggilan polisi yang memberitahu kalau Wen-wen tengah berurusan dengan polisi. “Semalaman nggak pulang, rupanya di kantor polisi,” sambung ayah kandung Wen-wen saat duduk diatas sepeda motor.

Sementara itu, Kapolsekta Medan Barat, Kompol Nasrun Pasaribu Sik saat dikonfirmasi  di ruang kerjanya mengatakan kalau motif penganiayaan itu adalah cemburu. “Motifnya cemburu,” ujar perwira satu melati emas di pundaknya.

Menurutnya, diduga tersangka Chen Mei Li cemburu karena pacarnya mempunyai perempuan lain. “Kita duga ini masalah hubungan sesama jenis, tapi sampai sekarang keduanya masih kita periksa. Sedangkan korbannya masih di rumah sakit Methodist,” tandas orang nomor di Polsek Medan Barat ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar