Sabtu, 23 Juli 2011

Harga Daging Sapi Capai Rp 80 Ribu


MEDAN-Ramadan masih lebih dari sepekan lagi. Namun harga bahan makanan sudah merangkak naik. Pusat pasar dan sejumlah pasar tradisional, kenaikan bahan makanan justru sudah terjadi sejak sepekan sebelumnya.
Para pedagang memperkirakan, harga akan terus meningkat dan akan mencapai puncak jelang H-5 Ramadan Roni (38), pedagang di pusat pasar mengatakan, beberapa bahan pokok yang mengalami peningkatan diantaranya gula pasir yang naik hingga Rp1.000 per kilogramnya menjadi Rp10.500. Sedangkan harga cabai merah keriting sempat berfluktuasi dari Rp8 ribu per kilogram menjadi Rp16 ribu per kilogram,dan kemarin harganya bertahan di posisi Rp12.000 per kilogram.

“Beberapa harga barang mengalami kenaikan. Dari pengelaman dari tahun-tahun sebelumnya, kemungkinan harga akan terus naik, apalagi menjelang lima hari sebelum Ramadan,” ungkap Roni.
Harga daging sapi dan kambing mengalami peningkatan paling signifikan. Daging sapi yang bisanya Rp65 ribu per kilogram kini naik hingga Rp80 ribu per kilogram. Sedangkan daging kambing naik dari Rp52 ribu per kilogram menjadi Rp60 ribu per kilogram.

Menurut pedagang daging bernama Herman (48), kenaikan harga daging sapi kemungkinan besar dipengaruhi pasokan dan ketersediaan daging yang belum normal hingga saat ini. “Lima hari menjelang puasa Ramadan, diperkirakan harga daging sapi akan mencapai Rp90 ribu per kilogram. “Saat itu permintaan daging sangat tinggi, apalagi untuk jenis daging daging lembu yang biasa dipakai untuk punggahan,” sebutnya.

Beberapa harga kebutuhan bahan pokok lain juga naik. Harga bawang merah  Rp16 ribu per kilogram dan bawang putih Rp18 ribu per kilogram. Sedangkan beras jenis IR 64 Rp8 ribu per kilogram, Kuku Balam Siantar Rp8.750 per kilogram, beras Jongkong Rp7.500 per kilogram dan Ramos Rp8.800 per kilogram.

Sedangkan ikan basah masing-masing perkilogram, ikan tongkol Rp17 ribu, bawal merah Rp40 ribu, kakap Rp36 ribu, gembung kuring Rp24 ribu, dencis kasar Rp18 ribu, dencis halus Rp15 ribu dan sembilang Rp20 ribu.

Panggil Distributor
Stabilitas harga bahan pokok dan bahan pangan lain di pasar kota Medan menjadi perhatian serius Wali Kota Rahudman Harahap. Wali kota akan memanggil distributor sembako untuk rapat bersama Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Medan guna mengantisipasi lonjakan harga.

“Untuk itu juga (menjaga kestabilan harga, Red), kita sedang mengupayakan beras raskin untuk Agustus sudah diberikan di bulan Juli ini. Tujuannya agar kita bisa mengurangi dan menekan lonjakan harga,” ujar Rahudman di Ruang Rapat II Kantor Wali Kota Medan, kemarin.

Selain itu, sejumlah kebijakan operasi pasar murah yang digelar Pemerintah Kota (Pemko) Medan dipercrpat dan akan dibuka 25 Juli mendatang di 134 titik. Pasar murah ini  untuk mengendalikan harga kebutuhan pokok di masyarakat seperti beras, minyak goreng (migor), gula dan lainnya.

“Kita akan menjamin stabilitas harga kebutuhan pokok di masyarakat saat Ramadan nanti. Saya juga akan memanggil seluruh distributor di Medan untuk membicarakan harga-harga kebutuhan pokok ini,” ucapnya.
Rahudman berjanji akan mengupayakan agar stabilitas harga kebutuhan pokok di pasar terkendali. Jika harga-harga sudah terkendal di Kota Medan, diharapkan akan berimbas di kabupaten/kota lain di sekitar Medan.
Kota Medan ini barometer. Kalau kita mampu mengendalikan harga, kabupaten/kota lain juga terpengaruh,” jelasnya.

Untuk mengontrol harga kebutuhan di pasar, Disperindag dan Distanla Kota Medan bersama tim terpadu akan rutin melakukan pemantauan harga di pasar dan mencegah kemungkinan terjadinya penimbunan.
Kadisperindag Kota Medan, Syahrizal Arif juga akan meminta komitmen bersama pengusaha dan distributor untuk menjaga stabilitas harga kebutuhan pokok. “Kebijakan akan kita ambil untuk stabilitas harga selama Ramadhan nanti,” cetusnya.

Tim Terpadu akan melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke tiga pasar besar di Medan yakni Pasar Sukarame Medan Area, Pasar Kampung Lalang Sunggal dan Pasar Petisah Medan Baru. Sedangkan Distanla akan memastikan kesehatan ternak yang akan disembelih di rumah potong hewan.

“Tim Pemantau Kesehatan Daging sudah kita bentuk dan akan turun dalam pekan depan sebelum Ramadan. Yang pasti, jika nanti terdapat daging yang tidak layak konsumsi maka akan kita sita dan tidak boleh dijual lagi,” Kadistanla Medan, Wahid

Tidak ada komentar:

Posting Komentar