Sabtu, 23 Juli 2011

ADF Bangun Pabrik Asap Cair di Bireuen

Banda Aceh  - Aceh Development Fund (ADF) bersama mitranya akan membangun pabrik asap cair di Gampong Beunyot Kecamatan Juli, Bireuen melalui program Tekhnologi Ramah Lingkungan untuk Industri Proses Perikanan (Terapan).
Program Manager Terapan, Faisal Hadi, Jumat (22/7) mengatakan, areal yang disiapkan oleh Pemerintah Kabupaten Bireuen untuk lokasi pembangunan pabrik asap cair itu seluas 60 x 50 meter persegi. “Saat ini, kami sedang melakukan proses tender untuk pembangunan pabrik,” katanya.
Dia menambahkan, total dana yang dianggarkan untuk pembangunan pabrik itu senilai Rp2,3 miliar, termasuk untuk peralatan mesin produksi asap cair dan training. Dana untuk membangun semua kegiatan tersebut bersumber dari hibah Multi Donor Fund (MDF) melalui proyek Fasilitas Pembiayaan Pembangunan Ekonomi (EDFF).
Pabrik itu nanti menjadi milik Badan Usaha Milik Gampong (BUMG), dengan pengelola direkrut sesuai spesifikasi dan kualifikasi di bagian posisi pekerjaan yang dijalankan. “Pengelolaannya juga dimungkinkan bekerja sama dengan pihak swasta secara profesional,” kata Faisal.
Umi Fathanah, koordinator Industri  Asap Cair menambahkan bahwa pabrik asap cair itu membutuhkan bahan baku sebanyak 1.200 kilogram tempurung kelapa perhari dan sekitar 1 sampai 1,5 meter kayu kubik sehari untuk bahan bakar. “Dari hasil pembakaran, nanti akan diperoleh produk 400 liter asap cair, 120 liter tar dan 400 kilogram arang dalam sehari,” kata Umi.
Dia menjelaskan, asap cair adalah cairan yang dihasilkan dari pembakaran tanpa oksigen (pirolisis) yang diembunkan. Sedangkan, pirolisis adalah reaksi pembentukan secara fisika dengan kaedah pembakaran tidak sempurna.
Asap cair yang diproduksi dari pabrik itu ada tiga jenis yaitu grade 1, grade 2, dan grade 3. Asap cair grade 1 digunakan untuk pengawet makanan siap saji seperti mie, baso, tahu dan lain-lain. Asap cair grade 2 dapat dipakai sebagai bahan pengawet ikan basah. Sedangkan, asap cair grade 3 bisa dipakai untuk penggumpal lateks.
“Kita berharap masyarakat memakai asap cair, terutama untuk mengawetkan ikan basah dan berbagai jenis makanan siap saji lain karena asap cair berasal dari bahan yang alami dan aman bagi kesehatan,” katanya. “Selama ini, sebagian masyarakat menggunakan formalin untuk mengawetkan ikan basah dan makanan siap saji, padahal sangat berbahaya bagi kesehatan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar