Kamis, 24 Februari 2011

Massa Mengamuk di Kantor Bupati Aceh Barat

Meulaboh – Massa dalam jumlah besar dari Desa Gampa, Kecamatan Johan Pahlawan, Meulaboh, Rabu siang kemarin mengamuk di Kantor Bupati Aceh Barat. Kaca kantor sempat dilempari bahkan Sekda Bukhari yang gagal memfasilitiasi pertemuan massa dengan bupati nyaris saja diramai-ramaikan.

Menurut informasi, kedatangan massa dalam jumlah tidak kurang 100 orang ke kantor bupati terkait dengan dugaan intevensi Bupati Ramli MS dalam hal menentukan calon Keuchik Gampa Aceh. Seorang calon bernama Cut Yulian yang disebut-sebut tak memiliki ijazah tetap lulus sebagai calon yang akan mengikuti proses pemilihan kepala desa yang dijadwalkan hari ini, Kamis (24/2). Aksi kemarin merupakan lanjutan demo yang berlangsung pekan lalu ke DPRK Aceh Barat dan Kantor Camat Johan Pahlawan, namun tak ada kejelasan.

Massa yang menyerbu Kantor Bupati Aceh Barat bukan saja kaum laki-laki dewasa tetapi banyak juga ibu-ibu. Mereka menuntut prosesi pemilihan keuchik yang dijadwalkan Kamis (24/3) ditunda. “Harus ditunda, karena salah seorang calonnya tak memenuhi syarat sehingga perlu dibuka kesempatan pendaftaran calon baru. Kalau bupati tetap memaksakan, akan sangat berbahaya,” ujar koordinator aksi, T Agam Istifar dalam orasinya.

Di bawah pengewalan ketat oleh aparat kepolisian dan Satpol PP, peserta demo meneriakkan kekecewaan dan sumpah serapah terhadap bupati yang dinilai terlalu ikut campur dalam prosesi pemilihan Keuchik Gampa. “Ini bentuk intervensi bupati. Ketika warga datang ke kantor bupati, malah bupati pergi. Jangan gara-gara ini, terjadi bentrok sesama warga,” tandas T Agam dibenarkan warga lainnya.

Setelah beberapa waktu berorasi, massa diterima oleh Sekda Bukhari MM.  Sekda meminta waktu untuk menghubungi Bupati Ramli MS yang saat itu sedang ke Kecamatan Woyla menghadiri peringatan maulid. Namun beberapa saat kemudian sekda kembali menemui massa mengatakan bahwa komunikasi dengan Bupati Ramli tak tersambung. Mendapat penjelasan itu, sejumlah warga yang tampak sangat emosi terlihat berusaha menyerang sekda namun cepat diamankan polisi dan Satpol PP.

Massa terlihat makin kecewa sehingga terjadi aksi pelemparan yang menyebabkan kaca kantor bupati di bagian depan (kiri-kanan) pecah. Polisi langsung bertindak mengamankan seorang warga dari kerumunan massa. Akhirnya polisi berhasil mengendalikan situasi sehingga massa berangsur-angsur tenang.

Hingga pukul 15.00 WIB kemarin, ratusan warga Gampa masih bertahan menunggu Bupati Ramli MS kembali, karena hampir semua pejabat jajaran Pemkab Aceh Barat sudah tak mampu menangani persoalan itu. “Kebijakannya ada di tangan Pak Bupati,” kata seorang sumber dari kalangan pejabat.

Kapolres Aceh Barat, AKBP Djoko Widodo MSi melalui Kabag Ops, AKP Yudha dan Kabag Sabara, AKP Darnuzi yang ditanyai Serambi di lokasi demo mengatakan, pihaknya mengamankan seorang warga yang terlibat pelemparan sehingga memecahkan kaca kantor. “Kita bekerja keras melakukan pengamanan sehingga tak terjadi aksi anarkis,” kata AKP Darnuzi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar