Kamis, 24 Februari 2011

Aktivis Mahasiswa Tuntut Abdullah Saleh Dipecat

Banda Aceh - Lebih 20 mahasiswa yang menamakan diri Solidaritas Mahasiswa Antikekerasan (SMAK) berunjuk rasa ke Gedung DPRA, Banda Aceh, Rabu (23/2) mengusung tuntutan agar pimpinan dan Badan Kehormatan DPRA memecat Abdullah Saleh, salah seorang anggota DPRA yang dinilai telah mempermalukan lembaga wakil rakyat.

Seperti diketahui, ketika terjadi aksi demo ke DPRA pekan lalu--dengan mengusung tuntutan lain--mahasiswa melaporkan diusir oleh Abdullah Saleh bahkan anggota dewan tersebut dinilai membiarkan pengawalnya memukul mahasiswa.

Tak terima dengan perlakuan itu, pada Rabu kemarin aktivis SMAK mendatangi DPRA, dan tiba di depan pintu pagar DPRA sekira pukul 11.00 WIB. Awalnya mereka tak diizinkan masuk, namun karena terus menggoyang-goyang pintu pagar gedung, akhirnya polisi membuka pintu dan berorasi di halaman gedung.

“Kami mendesak Ketua DPRA dan Badan Kehormatan DPRA memecat Abdullah Saleh karena telah mempermalukan institusi wakil rakyat. Bagaimana tidak, Abdullah Saleh menggerakan bodiguard-nya dengan memukul seorang mahasiswa saat menyampaikan aspirasi ke gedung terhormat ini. Dalam rekaman video terlihat jelas Abdullah Saleh membiarkan aksi pemukulan,” teriak koordinator aksi, M Falhan Qadhri. 

Merasa aksi mereka tak ditanggapi, mahasiswa melampiaskan kemarahan dengan membakar ban di halaman depan Gedung DPRA sehingga memancing aparat kepolisian dan Satpol PP untuk bertindak. Polisi mengusir mahasiswa sehingga terjadi saling dorong yang akhirnya mampu mengeluarkan mahasiswa dari halaman Gedung DPRA.  

Saat di luar pintu pagar DPRA yang tidak ditutup itu, massa kembali terlibat dorong-dorongan dengan polisi yang dilengkapi pentungan dan tameng. Meski diserapah, polisi tetap menahan diri. Akhirnya para mahasiswa bubar dan pulang dengan sepeda motor masing-masing, tapi mereka mengancam akan kembali ke Gedung DPRA hingga tuntutan mereka terpenuhi. 

Seperti diketahui, pada 26 Februari 2011, sekitar 20 mahasiswa dari Forum Pemuda Mahasiswa Pantai Barat-Selatan (FPMP-BAS) dan Poros Leuser (FPMB Leuser) berunjuk rasa di Gedung DPRA. Mereka mendesak pengesahan Qanun Pilkada Aceh.

Awalnya Abdullah Saleh meminta pengunjuk rasa tidak melakukan aksi di depan kompleks komisi DPRA karena dapat mengganggu kosentrasi anggota dewan lainnya yang sedang mengikuti rapat, namun mereka tetap bertahan sebelum bertemu Ketua DPRA, Hasbi Abdullah.

Aksi adu mulut yang berujung pada pemukulan tak terhindarkan. Salah satu pria berbadan tegap langsung menendang Adi Irawan lewat belakang ketika demonstran sedang melakukan orasi menuntut pengesahan produk hukum tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar