Senin, 14 April 2014

Penembakan Maut di Aceh Tewaskan Balita


Mobil Partai Aceh diberondong tembakan di Kawasan Kuburan China, Gampong Geulanggang Teungoh, Kecamatan Kota Juang, Kabupaten Bireun Senin 31 Maret 2014 malam. 3 Orang tewas, termasuk seorang balita.

Sedangkan satu korban kritis, yakni Fakhrurrazi (35) warga Gampong Blang Poroh, masih menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Umum Zainal Abidin, Banda Aceh. Tadi malam Gubernur Aceh Zaini Abdullah mengunjungi korban.

"Saya sangat prihatin atas kejadian ini, semestinya ini tidak terjadi, " ujar Zaini usai menjenguk Fakhrurrazi, Selasa (1/4/2014).

Sementara itu dokter yang menanggani korban, Suhardi menyatakan, kondisi Fakhrurrazi saat ini sudah mulai membaik pascapengangkatan proyektil peluru di punggung belakang.

"Sekarang kondisi baik, dan kita telah mengangkat proyektil peluru yang bersarang di punggungnya, dan tidak ada yang perlu dikhawatirkan," ujarnya.

Penyidik Kepolisian Daerah Aceh telah memeriksa 10 orang saksi, 5 di antaranya korban yang menumpang di dalam mobil minibus bergambar salah satu caleg Partai Aceh yang ditembak orang tak dikenal di Kawasan Gampong Geulanggang Teungoh, Kecamatan Kota Juang, Kabupaten Bireuen Senin 31 Maret 2014. 3 Orang tewas ketika itu, termasuk seorang balita.

"Sampai saat ini terus kita dalami. Kita sudah lakukan pemeriksaan terhadap 10 orang saksi, di dalamnya 5 penumpang dari mobil yang kena tembakan," kata Kabag Penum Polri Kombes Pol Agus Riyanto di kantornya, Jakarta, Rabu (2/4/2014).

Selain memeriksa para saksi, polisi juga telah menyita 8 selongsong peluru di lokasi kejadian penembakan yang berasal dari senapan jenis AK-47.

"Beberapa saat setelah insiden penembakan, polisi menemukan 4 selongsong peluru. Hingga kini polisi telah menemukan 8 selongsong peluru di lokasi penembakan," ujar dia.

Namun, Agus lagi-lagi membisu ketika ditanyakan soal unsur politik dalam insiden itu. Begitu juga soal motif di balik penembakan, ia beralasan polisi masih mendalaminya.


"Teman-teman media bisa memberikan data yang valid. Jangan menduga-duga terhadap peristiwa. Peristiwa di posko (Nasdem) itu sudah berhasil kita ungkap. Berbeda dengan kemarin yang dialami di Bireuen," ujar dia.

Sebelumnya, sebuah minibus yang membawa 12 penumpang tiba-tiba ditembaki orang tak dikenal. 3 Orang tewas dan 1 lainnya kritis. Korban tewas adalah bocah berusia 1 tahun 8 bulan bernama Khairil Anwar. Satu lainnya adalah seorang perempuan berusia 19 tahun bernama Azilawati serta Zuwaini, pria berusia 26 tahun. Sedangkan korban kritis bernama Fahrurazi (25).

Kepolisian menemukan 4 selongsong peluru di lokasi pemberondongan mobil milik kader Partai Aceh di Kabupaten Bireuen, Provinsi Aceh, yang mengakibatkan 3 orang tewas diterjang timah panas. Selongsong tersebut diperkirakan ditembakkan dari senjata laras panjang yang digunakan pelaku.

Kasat Reskrim Polres Bireuen AKP Jatmiko mengatakan, pagi tadi pihak kepolisian kembali mengumpulkan keterangan dan bukti di tempat kejadian perkara (TKP). Tak sia-sia, polisi kembali menemukan 4 butir selongsong peluru senapan jenis AK-47.


Beberapa saat setelah insiden penembakan, polisi juga menemukan 4 selongsong peluru. Hingga kini polisi telah menemukan 8 selongsong peluru di lokasi penembakan.

"Barusan kami temukan 4 lagi selongsong AK, tadi malam juga kita temukan 4," ujar Jatmiko saat dihubungi, Selasa (1/4/2014).

Untuk kepentingan pengembangan kasus, 8 selongsong peluru tersebut diamankan di Mapolres Bireuen. Jatmiko menambahkan, selongsong peluru tersebut juga akan dikirim ke laboratorium forensik di Sumatera Utara untuk mengidentifikasi senjata yang digunakan pelaku.

Ia menjelaskan pula, untuk mengungkap pelaku dan motif penembakan, polisi telah meminta keterangan 4 saksi. Keempat saksi yang dimintai keterangan merupakan korban selamat dari insiden penembakan. Namun, kepolisian mengaku belum mengetahui motif penembakan yang menewaskan 3 warga sipil tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar