Selasa, 13 Agustus 2013

Membina Hubungan Baik dengan Perantau Minang

SATU hal yang menjadi pembicaraan saat lebaran adalah kepulangan para perantau minang. Kehadiran perantau itu sudah terlihat sejak H-7 Lebaran tahun 2013 ini.

Kendaraan roda empat berbagai merk bersileweran di jalan-jalan utama kota dan nagari. Jika melihat kendaraan tersebut kebanyakan berasal dari Pulau Jawa, sebut saja dengan nomor plat B, D, F dan lain-lain. Kemudian plat mobil asal Sumatera juga tak kalah banyaknya, yakni, BG, BH, BK, BG dan lain sebagainya.

Memang setiap momen lebaran dapat dikatakan hari spesial bagi perantau. Kehadirannya sangat diharapkan, bahkan media massa satu persatu menguliti potensi dan gaya hidup para perantau ini. Saking dirindukannya orang kampung membenahi rumah dan perkarangannya untuk menyambut perantau yang datang..

Ya, kehadiran perantau mampu menyemarakan hari yang penuh kemenangan ini. Orang kampung pastinya sangat bangga karena sanak saudara mereka yang merantau bisa datang di hari yang berbahagia itu.

Apalagi perantau mampu memberikan “sesuatu” bagi kampungnya berupa bantuan kepada pembangunan mesjid dan tentunya THR sekedarnya. Rata-rata perantau menyumbang melebihi orang-orang yang berada dikampungnya. Dikampung penulis bahkan setiap kali menyumbang selalu disebutkan nama perantau dan dari mana yang bersangkutan merantau.

Tidak itu saja, berbagai acara anak nagari digelar pemuda. Acara seminggu bahkan lebih disuguhkan oleh anak nagari untuk perantau. Harapan mereka tentunya acara tersebut bisa memeriahkan lebaran dikampungya. Nah, disini bantuan perantaun sangat mereka harapkan.

Belum lagi, perantau menjadi tempat mengadu sanak saudara atau kemenakan yang baru tamat sekolah atau kuliah. Mereka berharap perantau dapat membawa mereka ke tempat perantauannya untuk mengadu nasib. Harapannya tentu nasib orang kampung bisa mengikuti jejak sukses orang rantau.

*****
Merantau bagi orang minang bukanlah hal baru. Sudah sejak lama orang minang dibelahan nusantara bahkan mancanegara menginjakan kakinya. Mereka menetap dan beranak pinak di perantauannya. Salah satu kunci sukses orang merantau adalah kemampuan beradaptasi dengan baik di daerah rantaunya.

Perantau minang tidak mau hidup eksklusif sehingga ditempat perantauannya tidak pernah membuat nama kampung sendiri, apakah kampung Minang atau kampung Padang Beda dengan di kampung halamannya di Sumatea Barat, yang ada kampung Jawa, Kampung Cina, Kampung Keling dan sebagainya.

Hal tersebut dibenarkan Sosiolog Mochtar Naim lewat disertasinya yang judul “Merantau Pola Migrasi Suku Minangkabau”. Menurutnya orang Minangkabau merantau dengan hati dan pikiran terbuka serta imajinasi yang tinggi.

Ia berpendapat disamping merantau dan berdagang, pola hidup masyarakat Minangkabau yang sangat menonjol adalah suka berpikir dan menelaah. Kebiasaan positif tersebut pada akhirnya menghasilkan para pemikir dan tokoh tokoh berpengaruh di nusantara ini.

Dengan falsafah hidup Alam Takambang Jadi Guru perantau minang mampu menyesuaikan kehidupan dengan alam yang berbeda dengan alam Minangkabau, kampung halaman yang tak pernah mereka lupakan sejauh apapun mereka merantau.

Terkait dengan itu, Kabiro Pemerintaan Sumatera Barat, Suhermanto mencatat peran­tau Minang tersebar di seluruh provinsi yang ada di Indonesia. Di setiap provinsi itu terbentuk paguyuban. Tidak hanya tingkat provinsi, tapi juga terbentuk paguyuban di tingkat kabupaten/kota hinggga tingkat kecamatan.Paguyuban terbesar berada di Jawa Timur dan Jawa Barat.

Namun begitu, jika ditelisik kehidupan di rantau memang tidak semudah yang dibayangkan. Banyak diceritakan kisah sukses peranta minang yang bermula dari pahitnya kehidupan dikampung halaman. Dengan bermodal seadanya mereka merangkak menembus kerasnya kehidupan negeri orang. Tidak jarang yang berjuang sendiri dan mempertahankan hidup.

Menurut penulis, hal inilah yang perlu dibenahi, artinya harus ada upaya saling mendukung dan membesarkan. Kemudian orang yang akan merantau dibekali dengan berbagai dengan skill. Selain ilmu agama, perantau juga harus dibekali dengan skill yang dapat ditampung didunia kerja.

Persoalan tersebut pernah disorot salah seorang perantau minang di Jakarta, yakni Indra J Piliang. Pria yang saat ini mencalonkan diri sebagai Walikota Pariaman ini berharap anak-anak muda yang merantau memiliki SDM yang cukup untuk merantau.

Keahlian mestinya didapatkannya diranah dan tidak semuanya dibekali dengan kemampuan di daerah perantauannya. Misalnya orang yang ingin menjadi penjual sate, memang didik untuk meracik sate yang enak di Sumbar terlebih dahulu. Sehingga ketika pergi merantau sudah siap untuk bekerja.

Menurut penulis, besarnya eskpektasi orang minang merantau harus menjadi perhatian pemerintah. Misalnya ada balai latihan kerja yang disiapkan untuk para perantau ini. Terutama dalam berdagang yang menjadi ciri khas orang merantau. Begitu juga orang minang yang akan melanjutkan pendidikan di luar Sumatera Barat, hendaknya diberi kemudahan, apakah itu berupa beasiswa atau akses tempat ia mengadu nasib diantau orang.

Sebaiknya semua pihak harus membina hubungan baik dengan perantau. Dengan adanya kepedulian pemerintah, pihak swasta dan orang kampung terhadap perantau maka kedepannya akan terjadi hubungan yang saling menguntungkan.

Perantau dengan senang hati berangkat ke negeri orang, jika Ia sudah berhasil maka akan selalu mengingat dan membantu program pemerintah daerah dan sanak saudara di kampungnya.

Kemiskinan Payakumbuh Menurun

Pertumbuhan ekonomi yang tinggi, diharapkan mampu mendorong peningkatan kesejahteraan masyarakat. Salah satu indikator yang dapat digunakan untuk menggambarkan kondisi ini adalah perkembangan pendapatan perkapita per tahun yang diukur dengan data PDRB per kapita.

Pada tahun 2009 PDRB per kapita masyarakat Kota Payakumbuh atas dasar harga yang berlaku mencapai Rp.15.489.074,- Angka ini terus meningkat setiap tahun sejalan dengan peningkatan laju pertumbuhan ekonomi, hingga mencapai Rp.19.763.863,- pada tahun 2012.

Sementara itu perkembangan data kemiskinan di Kota Payakumbuh diproyeksikan terus menurun.Jumlah penduduk miskin berkurang dari 9.866 jiwa pada tahun 2010 (8,44%) menjadi 8.153 jiwa pada tahun 2011 (6,85 %). Sedangkan untuk tahun 2012 , realisasi kemiskinan terus beranjak turun menjadi 9,09% dan tahun 2013 diperkirakan turun menjadi 8,50%.

Berdasarkan permasalahan dan tantangan serta memperhatikan potensi ekonomi Kota Payakumbuh ke depan, maka prospek pertumbuhan perekonomian Kota Payakumbuh pada tahun 2014 akan terus membaik, yang diproyeksikan / ditargetkan sebesar 7,17% dan tahun 2015 sebesar 7,35%. Tingkat Inflasi pada tahun 2013 5,50% dan tahun 2014 menurun menjadi 4,0 – 4,5%.

Demikian di antara gambaran perkembangan indikator ekonomi makro Kota Payakumbuh sampai tahun 2013 yang termuat dalam Kebijakan Umum Anggaran (KUA) akan menjadi bahan pembahasan oleh masing-masing Komisi DPRD melalui Rapat Kerja bersama dengan SKPD terkait.

Pembahasan Kebijakan Umum Anggaran (KUA) serta Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (PPAS) APBD Tahun 2014 mulai dilaksanakan hari Selasa sampai hari Kamis (13-15 Agutus 2014). Memasuki hari pertama, Komisi A melakukan pembahasan dengan Sekretariat Daerah, Inpektorat, BKD dan Kantor Satpol PP.

Sedangkan Komisi.B membahasnya dengan mitra kerja dari Dinas Pertanian dan Kantor Ketahanan Pangan. Di bagian lain Komisi C mengupasnya bersama Dinas Kesehatan, RSUD Dr.Adnaan WD, Dinas pendidikan dan Kantor Lingkungan Hidup. Komisi B dipimpin langsung oleh Ketua Komisi Tri Veniundra, Wakil Ketua Komisi Alhudrie Dt Rky Mulie dan Sekretaris Komisi Nasril Suri.

Kebutuhan Khusus SMPN 1 Kubung

SMP Negeri 1 Kubung Kabupaten Solok, melaksanakan berbagai program seperi Cerdas Istimewa dan Bakat Istimewa, dimana SMPN 1 Kubung juga menampung dan menerima Siswa yang putus sekolah, dan siswa memiliki kebutuhan khusus (seperti cacat namun bukan keterbelakangan mental) dan ini merupakan satu-satunya di Kabupaten Solok.

Hal itu diuangkapkan Kepala SMPN 1 Kubung Abdul Rahman yang juga Ketua Panitia Pelaksana Reuni SMPN 1 Kubung kepada Bupati Solok Drs. H. Syamsu Rahim dan ratusan Alumni yang hadir pada acara yang digelar di sekolah tersebut, Minggu (11/8).

Namun diakui Abdul Rahman, SMPN 1 Kubung ini masih mempunyai kekurangan dalam sarana dan prasarana pendidikan seperti ruangan belajar sehingga kegiatan belajar mengajar harus dilaksanakan pada pagi dan siang. Demikian juga dengan sarana pendukung lainnya, masih berkekurangan.

Dalam sambuatannya Bupati Syamsu Rahim mengharapkan, Reuni yang diadakan jangan hanya dijadikan sebagai ajang silaturahim saja, namun juga hendaknya memberikan hal positif bagi perkembangan almamaternya, seperti turut memberikan sumbagan materi untuk pembangunan sekolahnya.

“Reuni untuk masa yang akan datang diharapkan juga melibatkan orang tua wali murid, sehingga apa yang menjadi program sekolah dapat juga disampaikan didalam kegiatan ini”, harap Bupati Syamsu Rahim.

“Sudah banyak tokoh dan orang yang berhasil dari lulusan SMP ini, saya juga lulusan dari SMP ini dan banyak lagi pejabat yang lulusan SMP ini sehingga tentu saja bisa kita bersama-sama membantu secara materil untuk pembuatan mimbar pidato yang relatif bagus”, ulasnya.

Pada kesempatan itu Bupati Syamsu Rahim yang hadir bersama Ketua TP PKK Kabupaten Solok Hj. Erlinda, S.Sos yang juga merupakan lulusan atau alumni SMPN 1 Kubung, memberikan sumbangan sebesar Rp 1 juta dan Rp 500 Ribu secara pribadi untuk pembangunan Mimbar Pidato.

Tidak itu saja, sumbangan pancingan yang diberikan Bupati Syamsu Rahim dan Hj. Erlinda, juga diikuti oleh para Alumni SMPN 1 Kubung yang hadir pada acara itu, sehingga sumbangan yang terkumpul sebesar Rp. 5,5 juta, untuk kelengkapan sarana dan prasarana sekolah itu.

Walikota Halal bi Halal dengan PKDP se-Indonesia

Pemerintah Kota (Pemko) Pariaman Halal bi Halal dengan jajaran pengurus Persatuan Keluarga Daerah Piaman (PKDP) se-Indonesia, Senin (12/8) bertempat di Aula Balaikota Pariaman.

Walikota Mukhlis Rahman mengatakan, kegiatan ini sangat besar maknanya untuk meningkatkan silaturahmi antara Pemko Pariaman dengan para perantau asal Pariaman yang pulang kampung merayakan Hari Raya Idul Fitri 1434 H. Perantau ini berasal dari berbagai daerah yang ada di Indonesia.

"Kami sebelumnya menyampaikan selamat datang dikampung, mohon maaf lahir dan batin. Kegiatan ini sangat besar artinya dalam rangka meningkatkan hubungan silaturahim kita," ujar Mukhlis.

Menurutnya, PKDP mempunyai peran yang sangat penting dalam mensukseskan pembangunan di Pariaman. Sebagai organisasi kemasyarakatan telah banyak membantu, terutama kepada sanak suadaranya yang ada di kampung.

Ia berharap dengan adanya kegiatan ini hubungan baik antara pemerintah Kota Pariaman dengan PKDP tetap terjalin dengan baik. Kebersamaan terus dijalin dan ditingkatkan, agar Pembangunan Kota Pariaman lebih baik kedepannya. Dengan dukungan bersama tentunya kesejahteraan masyarakat yang dikampung bisa ditingkatkan.

Pada kesempatan tersebut Walikota memaparkan kondisi Pembangunan Kota Pariaman dalam kurun waktu lima tahun terakhir. Program yang sudah dilaksanakan, diantaranya pendidikan gratis melalui program Wajib belajar 12 tahun dan jaminan kesehatan gratis melalui program JKSS (Jaminan Kesehatan Sabiduak Sadayuang).

Kegiatan ini dihadiri oleh Ketua DPP PKDP Suhatmansyah, sejumlah pengurus DPP, DPW dan DPD PKDP se-Indonesia. Selain itu jajaran Pemerintah Kota Pariaman hadir, Sekda Armen, Asisten Tata Praja Lukman Syam, Staf Ahli dan Kepala SKPD dilingkungan Pemerintah Kota Pariaman.

Irwan Fikri Lakukan Monitoring SKPD

Wakil Bupati Agam Irwan Fikri beserta rombongan melakukan monitoring di lokasi Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang berhubungan dengan pelayanan masyarakat, Selasa (13/8).

Empat lokasi pelayanan yang dimonitoring tersebut yakni, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Lubuk Basung, Dinas Kesehatan, Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil, Kantor Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu dan Badan Kesbang dan Politik.

Irwan Fikri dalam sambutannya mengatakan, pelayanan itu adalah ujung tombaknya dari wajah Pemkab Agam.

Lebih lanjut wabub mengatakan, monitoring ini merupakan bagian dari sistem yang ada dikepegawaian yang mesti diikuti karena sebagai pegawai pemerintah ada aturan yang mengikat.

Dalam sistem kepegawaian itulah nanti akan bisa merencanakan dan mengukur targer kinerja sehingga bisa dilihat pencapaiannya.

Wabup berharap, kedisiplinan hari ini bisa dipertahankan kalau bisa lagi ditingkatkan, agar pelayan publik pemerintah daerah ke masyarakat bisa meningkat sehingga tidak ada lagi keluhan yang dirasakan baik dari yang melayani maupun yang dilayani.

60 Bal Kain Bekas Diamankan

LUBUKPAKAM-Sebanyak 60 bal pakaian bekas diamankan Polsek Lubukpakam, dari Kereta Api (KA). Penyitaan dilakukan di Stasiun KA Jalan Wahidin Lubukpakam, Senin (5/8).

Kapolsek Lubukpakam, AKP Yasir Ahmadi, penangkapan 60 bal pakaian bekas itu berawal kecurigaan polisi ketika melihat pelastik ukuran besar diturunkan seorang ekspedisi KA dari atas KA, yang datang dari Tanjungbalai menuju Medan. “Personel kita berada di posko pengamanan lebaran. Antara jarak pos dengan lokasi ditemukan 60 bal itu, hanya sekitar 30 meter,” ucap AKP Yasir Ahmadi.
Saat ditanya Narul tidak mampu menjawab pertanyaan petugas. Karena merasa tidak bertanggungjawab dengan barang barang tersebut Narul masuk ke KA yang hendak berangkat.

Takut buruanya kabur, beberapa personel Polsek Lubukpakam mengejarnya dnegan menaiki KA yang membawa 60 bal kain bekas itu. Mereka petugas dapat mengejarnya dan turun bersama Narul di KA Batangkuis.

“Kejadianya pukul 11.30 WIB, kita belum mengetahui siapa pemilik barang pakaian bekas ini. Kita masih melakukan pemeriksaan,” bilang AKP Yasir.

Hutan Sibatuloting Simalungun Diselimuti Asap



SIMALUNGUN–Gumpalan asap menyelimuti hutan register II Sibatuloting, Kecamatan Pematang Sidamanik terlihat dari Jalan Besar Siantar Parapat, Selasa (6/8). Belum diketahui penyebab pasti adanya gumpalan asap yang diduga membakar hutan register II Sibatuloting itu.

Rombongan Bupati Simalungun DR JR Saragih SH MM didampingi Sekretaris Daerah Drs Gidion Purba MSi, Kadis Perhubungan Komunikasi dan Informatika Mixnon A Simamora beserta beberapa Kepala Dinas seketika berhenti saat melintas dari Dolok Pardamean menuju Parapat untuk melihat gumpalan asap dari kebakaran kawasan hutan Sibatuloting.

Bupati Simalungun DR JR Saragih SH MM Kepada para wartawan yang turun mobil dinasnya mengatakan, untuk mengantisipasi kebakaran yang lebih luas lagi, pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan pihak Dinas Kehutanan.

Sementara salah seorang warga, marga Saragih yang ladangnya dekat dengan lokasi kawasan hutan mengatakan, dirinya tidak mengetahui dari mana asal api. “Saya sudah melihat ada gumpalan asap di sekitar daerah ini sejak seminggu terakhir,” ujarnya singkat. Intensitas asap Gunung Sinabung Desa Kutagugung Kecamatan Namanteran meningkat sejak 2 minggu terakhir. Namun demikian status Gunung Sinabung masih pada tahap level I- waspada, tetapi khusus bagi Desa-desa yang memiliki radius 2 kilometer dari Sinabung warganya dihimbau untuk mengggunakan masker guna terhindar dari dampak buruk yang bias mengganggu kesehatan.


Gunung Sinabung, Karo
Pernyataan ini diungkapkan Staf Posko Pemantauan Gunung Api Sinabung dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi ( PVMBG),Muhammad Nabawi di kantornya Desa Ndokum Siroga Kecamatan Simpang Empat, Senin ( 5/8). Menurutnya, naiknya asap di Gunung Sinabung karena adanya tenaga yang sedang bekerja, walau begitu hal ini belum menampakkan aktivitas yang lebih buruk.

“ Sesuai pantauan Seismik dan visual tingkat keasapan memang naik, bahkan sejak awal bulan puasa kemarin. Hal ini yang terlihat turun ke Desa sekitar Gunung,” ujar pria yang akrab disapa Ahmad itu.

Ungkapan Ahmad pun diamini salah seorang warga Desa Simacem Kecamatan Namanteran bermarga Ginting Munte. Ia mengatakan telah mencium bau belerang yang cukup menyengat, biar merasa was was Muthe tetap menjalankan aktivitas sehari harinya tanpa mau banyak terganggu oleh keadaan Sinabung.

Berbeda dengan Ginting, Kepala Desa Bakerah Kecamatan Naman Teran, Tani Sitepu melalui selularnya belum ada merasakan bau belerang, dari amatannya Desa Bakerah sendiri luput dari asap dan bau belerang Gunung Sinabung itu . Ia tidak menampik jika di Desa tetangga, Simacem sebahagian rumput dan areal pertanian warga telah layu dan hangus akibat terkena asap dari Sinabung.

Tidak meratanya dampak asap Sinabung ini papar Ahmad lebih lanjut dipengaruhi oleh tekanan angin, hingga untuk sementara mengenai Desa Simacem, Sukanalu dan sebagian Sigarang-garang. Untuk lebih memastikan keadaan, Tim dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi ( PVMBG) Bandung beberapa hari lalu telah tiba guna melakukan investigasi terkait kandungan asap yang kini keluar. Tapi sampai kini belum ada laporan hasil kerja, karena memang hal itu membutuhkan proses.

Menyangkut adanya keresahan di tengah tengah masyarakat, Ahmad meminta agar hal ini disikapi dengan bijak. Karena bila aktivitas Gunung Sinabung meningkat terus, tentu pihaknya akan memberikan himbauan. Warga diharapkan tetap tenang dan jangan terpancing oleh beragam informasi yang berasal bukan dari mereka.

“Setiap perkembangan yang ada kita sampaikan ke Pemkab Karo, kita berharap agar disampaikan tanpa akhirnya malah membuat keresahan. Contohnya kini, ada informasi yang menyebut Sinabung Siaga I, padahal kita tidak mengenal adanya istilah Siaga I. Status gunung itu masing – masing berada di level aktif normal-waspada-siaga- dan awas. Untuk Gunung yang telah pernah meletus tentu diterapkan status waspada,” paparnya.

Terkait intensitas kegempaan di Gunung Sinabung masih berlangsung fluktuatif ( naik turun-red), tetapi ini berada di tingkat yang tidak terhitung oleh ukuran besaran gempa yang disebut MMI (Modified Mercally Intensity) dan berada pada hitungan kecil dan masih berada di area Vulkanik A. Kalaupun kemarin di Sigarang Garang sempat terjadi gempa kecil, itu sifatnya tektonik yang juga tidak besar, hingga kemudian tidak sampai dirilis. Biasanya gempa baru disebar luas ketika berada di atas 5 SKR. “Kegempaan itu terjadi di dalam perut gunung, belum di permukaan,” terangnya.

Penumpang Keluhkan Minimnya Troli

LUBUK PAKAM-Pelayanan terhadap penumpang di Bandara Kualanamu Internasional Airport (KNIA) dinilai masih minim. Pasalnya, banyak warga yang mengeluhkan kurangnya fasilitas di KNIA. Mulai persoalan troli, toilet, tempat duduk, dan tempat makan masih menjadi keluhan.

Aminah (65) calon penumpang asal Medan yang hendak berangkat ke Jakarta, menggerutu saat turun dari Kereta Api.
Ia kecewa lantaran tidak ada satupun troli yang bisa dipakai untuk mengangkut barang bawaannya yang lumayan banyak. Aminah yang datang menggunakan kereta api terpaksa menenteng barang bawaannya dari lantai dasar menuju lantai tiga tempat keberangkatan. “Kalau begini, tak cocok lagi harga airport tax dinaikkan. Kalau dilihat memang bandara ini megah, tapi masak troli aja gak ada yang bisa dipakai,” gerutu Aminah.

Hal serupa juga dikeluhkan Yuni (45), warga asal Aceh yang hendak pulang. Ia mengaku sangat keberatan dengan minimnya troli di KNIA ini. “Troli itu maunya disediakan di penjuru kedatangan. Masak troli aja rebut-rebutan di Bandara ini. Kalau seperti ini, apa tak malu pihak Bandara mau menaikkan harga Airport Tax,” kata Yuni.

Humas Angkasa Pura II Kristanto yang dihubungi melalui telepon selulernya, berharap agar masyarakat bisa memaklumi kekurangan yang saat ini masih terjadi di Bandara Kualanamu.

Kata dia, Airpor Tex berbeda dengan Passenger Service Charge (PSC). “Airport Tex itu untuk bandara dikelola oleh pemerintah, sedangkan PSC itu dikelola Angkasa Pura. Intinya saat ini harganya masih Rp35 ribu. Kalau penerapan harga PSC masih dalam kajian,” kata Kristanto.

Untuk rencana kenaikan, lanjutnya, ia mengaku belum mengetahui secara pasti kapan akan diberlakukan penerapannya. “Bandara Kualanamu inikan lebih besar dari Polonia, semuanya juga baru yang merupakan investasi dari Angkasa Pura. Semuanya itu mahal termasuk biaya perawatan dan pemeliharaan, jadi untuk keluhan yang selama ini masih terjadi, kita targetkan bisa diselesaikan sebelum bandara diresmikan,” janji Kristanto

Hari Libur Padang Lawas Utara

MEDAN-Rabu (14/8) merupakan hari pemungutan suara di Padang Lawas Utara (Paluta). Makanya Pemprovsu resmi meliburkan segala aktivitas di sana.

“Ya, kita sudah tetapkan dan berlaku resmi di seluruh wilayah kabupaten itu,” ujar Gubsu, H Gatot Pujo Nugroho didampingi Sekdaprovsu H Nurdin Lubis menjawab wartawan di sela-sela halalbi halal dan Silaturrahmi Pegawai Negeri Sipil (PNS) jajaran Pemprovsu di Gubernuran Jalan Sudirman Medan, Senin (12/8).

Dijelaskan keputusan ini sehubungan pada hari dimaksud di kabupaten itu akan digelar pesta demokrasi pemilihan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah (Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati) sehingga seluruh masyarakat yang berhak memilih dapat memberikan hak suaranya tanpa dibebani kewajiban bekerja.

“Kita berharap partisipasi pemilih dapat meningkat ditandai dengan berduyun-duyunnya para pemilih menggunakan hak pilihnya di tempat-tempat pemungutan suara (TPS),” ujar Gubsu seperti dikutip dari humas gubsu.

Kepada daerah tetangga seperti Kabupaten Padang Lawas (Palas), Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel) dan Kota Padangsidempuan diminta agar memberi kesempatan atau toleransi kepada warga Paluta yang bekerja di kabupaten tetangga ini (pekerja yang ber-KTP Paluta) dapat menggunakan hak pilihnya di Paluta pada hari pemungutan suara dimaksud

Puluhan PNS Pemko Medan Absen

MEDAN-Hari pertama masuk kerja, pasca sepekan libur Lebaran Idul Fitri 1434 H, Senin (12/8), puluhan Pegawai Negeri Sipil (PNS) di jajaran Pemerintah Kota (Pemko) Medan mangkir. Meski secara keseluruhan tingkat kehadiran pegawai mencapai 90 persen, namun di beberapa instansi banyak pegawai yang masih mangkir tanpa alasan.

Pada apel pagi yang dipimpin Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Medan Drs HT Dzulmi Eldin MSi di Kantor Wali Kota Medan, dari 627 PNS, tercatat 5 orang absen tanpa alasan yang jelas, 17 orang cuti, 6 orang sakit, 2 orang tugas belajar dan 1 orang tugas di luar. Artinya yang hadir hanya 596 orang.

“Terhadap 5 pegawai yang absen tanpa keterangan tersebut, kita akan berikan sanksi sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 30 tahun 1980 tentang disiplin pegawai. Sementara untuk pegawai yang izin, kita juga akan melihat dan menyelidiki alasan izinnya, apakah karena sakit atau ada urusan mendesak yang bisa kita maklumi. Kalau tidak, maka kita juga akan menerapkan sanksi sesuai dengan aturan disiplin pegawai,” kata Plt Wali Kota Medan Drs HT Dzulmi Eldin.

Untuk memantau tingkat kehadiran PNS di lingkungan Pemko Medan, telah dibentuk 10 tim guna melakukan sidak langsung ke lapangan. Tim tersebut mendatangi Kantor SKPD, Kantor Camat dan Kantor Badan lainnya. Data yang diperoleh tersebut akan diserahkan ke Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kota Medan.

Tim yang dipimpin Kepala Inspektorat Farid Wajedi bersama Sekretaris BKD Riswan, Kabag Orta Amran Rambe dan Kabag Perekonomian Danhar Siregar sidak ke Kantor Camat Medan Tembung, Medan Denai, Medan Area, Medan Amplas dan Kantor Dinas Pertanian dan Kelautan.
Di Kantor Camat Medan Tembung terdapat 1 orang PNS yang absen. Di Kantor Camat Medan Denai, tidak ada absen, tapi 1 orang berhalangan hadir karena sakit. Lalu di Medan Area, 6 orang absen dan 2 orang izin. Sedangkan di Kecamatan Medan Amplas terdapat 5 orang absen, 1 orang sakit dan 1 orang izin. Sementara di Distanla, 1 orang sakit dan 1 orang izin.

Tim yang dipimpin Kepala BKD Kota Medan Affan Siregar didampingi Inspektur Pembantu I Waskito Daulay, Kabid Kesdip BKD Ismail Sitompul dan Kasubbid Disiplin BKD Khairul Ahmad melakukan sidak ke Kantor Badan Pelayan Perizinan Terpadu (BPPT) Kota Medan, Dinas Pendapatan (Dispenmda), Dinas Tata Ruang dan Tata Bangunan (TRTB), Dinas Perumahan dan Permukiman (Perkim), Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) dan Badan Penanaman Modal (BPM) Kota Medan.

Di Kantor BPPT, dari keseluruhan pegawai 84 orang, yang hadir hanya 78 orang. Terdapat 3 orang absen dan 3 orang izin. Di Kantor Dispenda, dari jumlah pegawai 344 orang, hadir 318, izin 20 orang dan mangkir 6 orang. Begitu juga di Dinas TRTB, jumlah pegawai seluruhnya 138 orang, hadir 129 orang, izin 2 orang dan mangkir 7 orang. Dinas Perkim, jumlah pegawai 77 orang, hadir 68 orang, izin 5 orang dan mangkir 4 orang. Disperindag, jumlah pegawai 95 orang, hadir 82 orang, izin 9 orang dan mangkir 4 orang. Sedangkan di BPM, jumlah pegawai 29 orang, mangkir 1 orang.

“Tingkat kehadiran pegawai dari 6 SKPD yang kami lakukan sidak tadi mencapai mencapai 90 persen. Bagi pegawai yang tidak masuk kerja tanpa alasan alias mangkir akan segera kita berikan surat peringatan,” ujar BKD Medan, Affan Siregar kepada Sumut Pos, Senin (12/8).

Untuk data sementara, PNS yang paling banyak mangkir pasca libur Lebaran ada di Dinas TRTB Medan. “Untuk sementara memang yang paling banyak itu saat ini Dinas TRTB Medan yang paling banyak mangkir ada 7 orang. Kita belum tahu apa penyebab PNS di TRTB banyak yang mangkir,” paparnya.

Dijelaskannya, Pemko Medan sudah membentuk 10 tim guna melakukan sidak langsung ke lapangan. Data tersebut masih dari tiga tim, sedangkan sisanya masih ditunggu. “Kita membentuk 10 tim. Yang baru masuk tiga tim, yang lainnya belum. Mungkin besok (hari ini,Red) baru lengkap berapa PNS yang mangkir di seluruh instansi jajaran Pemko Medan. Seperti yang ke Belawan, kita belum tahu kapan mereka menyerahkan data,” ucapnya.

Terpisah, Camat Medan Selayang Zulfakhri Ahmadi, S.Sos
mengatakan, seluruh pegawai di kecamatannya hadir seluruhnya. “Tadi pagi (kemarin,Red) kita lakukan apel dikantor kecamatan .Setelah apel kita lakukan absensi. Hasilnya dari absensi itu ternyata semua pegawai masuk kerja,” kata Zulfakhri Ahmadi, S.Sos, Senin (12/8).
Hal senada juga diungkapkan Camat Medan Sunggal Syahrul Effendi Rambe, sejauh ini pegawai kecamatan Medan Sunggal baik kelurahan, hadir semua. “Jadi, hadir semua para pegawai kita,” katanya.

Sedangkan Camat Medan Barat Sutan Tolang Lubis, S.STP, MSP, mengatakan, ada empat orang pegawai kecamatan yang tidak hadir. Dirinya telah melaporkan keempat pegawainya tersebut ke pihak Tim Sidak Pemko Medan.

Sementara itu, tingkat kehadiran PNS DPRD Medan cukup tinggi. Dari 45 PNS di sekretariat tersebut, hanya 3 orang yang tidak hadir, dengan alasan sakit. Sebaliknya, hingga pukul 12.00 WIB, banyak para anggota DPRD Medan yang tidak masuk kerja, termasuk Amiruddin, sebagai Ketua DPRD Medan.

Pada hari pertama kerja ini, PNS sekretariat DPRD Medan langsung menggelar apel pagi pukul 8.00 WIB yang dipimpin Sekwan MHD Azwarlin Nasution SH. Usai apel, seluruh PNS dan tenaga honor menggelar silaturahmi. Acara salaman dimulai dari Sekwan dengan kabag dan selanjutnya tingkat kasubbag hingga tenaga honor.

Tiket KA ke Kualanamu 60 Ribu

PT Kereta Api Indonesia (Persero) akan menurunkan harga tiket kereta api dari Lapangan Merdeka Medan menuju Bandara Kualanamu dari Rp80 ribu menjadi Rp60 ribu. Menurut Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (KAI) Ignasius Jonan, harga khusus ini berlaku 11 Agustus hingga 31 Agustus, dalam rangka memperingati hari Kemerdekaan Indonesia.

“Itu Promosi kemerdekaan, setelah itu normal lagi (Rp80.000),” jelas kepada wartawan di Stasiun Tanah Abang, Tanah Abang, Jakarta, Senin (12/8).

Ignasius Jonan melihat prospek angkutan KA dari dan menuju Kualanamu sangat bagus. Karena itu, KAI akan mendatangkan 2 rangkaian kereta diesel dari Korea Selatan untuk menambah armada layanan.

Selama ini, kereta Bandara Kualanamu masih memakai rangkaian kereta diesel pinjaman dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub).
Diharapkan, pada September 2 rangkaian kereta tersebut akan mulai beroperasi.

“Sehari penumpang di Kereta Bandara Kualanamu penuh terus. 80 persen hingga 100 persen setiap hari. Jumlahnya 2.500 orang, kita ingin tingkatkan menjadi 6.000 orang dalam sehari,” tutur Jonan.

Alasan Jonan memilih kereta dari Korea tersebut karena produknya bagus dan harganya terjangkau. Namun sayangnya, Jonan tidak menyebutkan berapa PT KAI harus merogoh kocek demi mendatangkan kereta tersebut. “Nanti datang 2 minggu lagi,” katanya.