Selasa, 21 Mei 2013

Tikar Pandan Gelar Kuliah Umum Berseri



Liga Kebudayaan Komunitas Tikar Pandan menggelar kuliah umum berseri. Kuliah umum yang bertajuk “Imran T. Abdullah Lecture Series” tersebut digelar setiap dua pekan sekali dengan membahas tema-tema tertentu dan menghadirkan pakar di bidangnya.

Rizki, pengelola kuliah umum menyebutkan tema hikayat diambil untuk kelas perdana karena sosok Prof. Imran yang meninggal pada Agustus 2012 lalu adalah salah satu peneliti hikayat. “Sebelum sakit parah yang menyebabkan gerak beliau terbatas, Prof. Imran masih mengkaji dan membaca manuskrip hikayat, bahkan mentransliterasinya,” jelasnya dalam keterangan pers.

Untuk kuliah umum seri perdana pada Jumat 17 Mei 2013 pukul 16:10 WIB membahas tentang “Hikayat” dengan menghadirkan Agus Nur Amal atau lebih dikenal dengan nama panggung Agus PMTOH sebagai pensyarah. Agus akan membahas tentang hikayat mulai dari sejarah hingga cara membaca dan memahaminya.

Agus selama ini dikenal di lingkup Aceh, nasional, bahkan internasional sebagai tukang cerita (troubador) atau penghikayat, aktor teater, serta peneliti hikayat dan folklor Aceh.

Kuliah umum tersebut dilaksanakan di Kantor Komunitas Tikar Pandan, Jl. Lamrabo, No. 4, Lamteumen Timur, Setui (Belakang Terminal Lama).

“Kuliah umum ini terbuka untuk berbagai elemen masyarakat dan sifatnya gratis, kecuali jika nantinya diperlukan biaya untuk fotokopi atau mencetak bahan kuliah. Peserta diharapkan dapat mendaftar dirinya via email ke tikar_pandan@hotmail.com atau via Kiki di nomor HP +628116804252,” sebut Rizki.

Lebih lanjut dijelaskan, Komunitas Tikar Pandan sudah menyiapkan tema dan nama pensyarah hingga akhir tahun ini, dan rencananya juga akan mengundang pembicara tamu dari luar Aceh yang ahli sejarah dan budaya Aceh.

“Kita ingin generasi muda Aceh dan masyarakat Aceh umumnya lebih mengenal sejarah dan budayanya secara ilmiah dan otentik, bukan seperti sejarah tidak ilmiah yang mengatakan Aceh adalah sebuah akronim dari beberapa nama bangsa sebagaimana sering dilafalkan dan dihafal oleh generasi muda Aceh sekarang,” jelas Rizki.

Digelarnya kuliah umum berseri ini, sebut Rizki, bertujuan untuk mengkaji dan membahas perihal sejarah dan budaya Aceh, serta lebih memperkenalkannya kepada khalayak umum.

Azhari, Direktur Komunitas Tikar Pandan menyebutkan program kuliah umum berseri tersebut merupakan transformasi dari Diskusi Sabtu Sore yang sejak sepuluh tahun lalu telah digagas dan dilaksanakan oleh Komunitas Tikar Pandan.

“Pada tahun 2013 ini, kita memakai nama salah satu profesor sastra Aceh, Prof. Dr. Imran T. Abdullah untuk nama seri kuliah umum sebagai bentuk penghormatan dan penghargaan atas kerja dan karya beliau dalam memajukan dan meneliti sejarah Aceh terutama dalam kajian naskah (filologi),” jelasnya.

Lebih lanjut disebutkan sekarang Komunitas Tikar Pandan juga membuka pustaka publik dan baru saja mendapatkan tambahan ribuan koleksi yang merupakan hibah dari keluarga Prof. Imran di Yogyakarta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar