Rabu, 15 Mei 2013

Suami-Istri Ditikami Bocah 7 Tahun Disembelih

Aksi perampok belakangan ini makin beringas saja. Pelaku makin ringan tangan melukai bahkan membunuh para korbannya. Terbaru, satu keluarga di Dusun II Pondok Tengah, Desa Suka Mulia Hilir, Kec. Namorambe yang jadi korban. Patar Ginting (50) dan istrinya Handayani alias Anik (45) serta anak tunggal mereka Aisyah Br Ginting (7) tewas dibantai secara sadis.

Info yang dihimpun POSMETRO MEDAN dari lokasi, aksi pelaku yang diduga lebih dari satu orang ini terjadi di rumah korban, Minggu (12/5) dinihari. Pagi berdarah itu, Patar yang berprofesi sebagai ahli pengobatan alternatif (tukang kusuk) tersebut tengah pulas bersama anak dan istrinya. Nah, sekira pukul 02.30 WIB, Patar tiba-tiba tersentak bangun, karena listrik di rumahnya padam. Sadar tak ada pemadaman oleh PLN di lingkungan itu, dengan mata masih sembab dan setengah ngantuk, korban langsung beranjak dari ruang tengah tempat mereka tidur menuju pintu depan.

Dugaan Patar, pemadaman terjadi karena stut meteran listriknya nembak (off). Saat memeriksa keluar, Patar meninggalkan putrinya masih tertidur di ruang tengah, sedang istrinya yang ikut terjaga pergi ke kamar mandi. Tapi naas, baru beberapa langkah keluar dari pintu depan, leher Patar tiba-tiba ditikam pelaku yang sudah menunggu. Kuat dugaan, pelaku sengaja memancing korban dengan cara mematikan stut meteran. Ini dikuatkan saat jenazah ditemukan, tombol meteran listrik di rumah korban masih dalam posisi off. Sedang jenazah Patar tergeletak di bawahnya.

Kembali ke peristiwa awal, tikaman mendadak di leher sontak mengagetkan korban. Tapi tragis, belum juga sempat memberi perlawanan, pelaku kembali menyerang secara membabi buta. Alhasil, seketika itu juga Patar rubuh bersimbah darah di teras dengan posisi terduduk di sofa dengan luka lima tikaman di leher, dada, muka dan kepala sebelah atas. Mendengar suara gaduh, Aisyah pelajar kelas 1 SD Negeri Namorambe yang semula tidur di ruang tengah berniat mendatangi ayahnya ke luar. Tapi tragis, baru mau melangkah, pelaku yang kalap langsung merengsek masuk dan menangkap lalu menyembelih leher bocah malang tersebut hingga nyaris putus.

Sedang Anik ditikami pelaku hingga roboh bersimbah darah dengan posisi miring di depan pintu kamar mandi. Bahkan saat ditemukan, Anik tak mengenakan celana (setengah telanjang). Tapi dari hasil pemeriksaan, tak ada bekas atau tanda-tanda pemerkosaan di tubuh korban. Usai membantai ketiga korban, pelaku yang masuk tak mengenakan sandal (tak ada bekas sandal-red) itu langsung menggasak kotak infak, perhiasan, uang dan hape korban. Selanjutnya pelaku kabur ke belakang rumah korban dan hilang di kegelapan malam. Hal ini juga dikuatkan Pasti Br Barus (56), tetangga korban yang sempat melihat kejadian. Takut jadi korban, Pasti yang rumahnya berada persis di belakang kediaman korban langsung berlari keluar dan bersembunyi di semak-semak tak jauh dari lokasi.

Setelah itu, atau lebih kurang satu jam setelah pelaku pergi, Pasti pun memberitahukan warga yang berada di warung kopi tak jauh dari lokasi kejadian. Warga yang heboh soantak menyemuti lokasi dan selanjutnya melaporkan kasus itu ke Kepala Desa Suka Mulia Hilir, Nggeluh Pelawi.

Mendengar laporan warga, Kades pun meneruskannya ke Polsek Namorambe. Tak berselang lama, petugas yang dipimpin langsung Kapolseknya AKP SH.Karo-Karo yang disusul Kapolres Deliserdang AKBP Dicky Patria pun tiba di lokasi. “Motifnya masih kita selidiki, namun dugaan sementara korban dirampok, karena kotak infaq, uang, perhiasan dan hape korban raib dari rumah. Bahkan kotak infaq yang terbuat dari kaca itu ditemukan sejauh tiga ratus meter dari TKP, dengan posisi kaca pecah, dan uang yang berada dialam yang ditaksir lebih dari Rp 5 juta dibawa lari sama pelaku,” ujar orang nomor satu di Polres Deliserdang itu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar