Rabu, 15 Mei 2013

Lantai Menara Masjid Agung Roboh

Pembangunan menara Masjid Agung di Jalan Ahmad Yani Kisaran, Senin (13/5) menelan korban jiwa. Dua pekerja tewas, dan 4 lainnya terluka, akibat lantai menara di ketinggian 10 meter ambruk. Sampai sejauh ini, penyebab robohnya lantai yang sedang dalam tahap pengecoran masih diselidiki pihak kepolisian.

Insiden kecelakaan kerja ini terjadi, saat puluhan pekerja dari Konsorsium (gabungan,red) sejumlah perusahaan BUMN melaksanakan tugas mereka di areal proyek pembangunan Masjid Agung Kisaran, pukul 10.00 WIB. Para pekerja berbagi tugas, sesuai dengan spesifikasi perusahaan yang mempekerjakan mereka. “Semua pekerja, tugasnya beda-beda sesuai basic perusahaan yang mempekerjakan,” kata Amat, salahseorang pekerja, di lokasi proyek.

Diantara puluhan pekerja, keenam pekerja yang menjadi korban antara lain: Juliono, Ahmad Khairudin, Cavlin, Torik, Suyadi, dan Bocel naik ke bangunan menara masjid yang berdiri di sisi timur bangunan induk masjid. Mereka bekerja di ketinggian 10 meter lebih untuk mengecor lantai menara. Informasi diperoleh awak koran ini, saat ke 6 pekerja ini naik, kondisi lantai yang bakal dicor, sudah ditutup dengan mal, dan kerangka besi.

“Mereka naik mau ngecor bang! Jadi, posisinya tinggal menuang semen, mal, dan rangka coran sudah terpasang,” kata seorang pekerja.

Di ketinggian, keenam pekerja ini berbagi tugas. Ada yang berdiri di atas kerangka coran, sambil meratakan semen curah yang dialirkan lewat pipa dari truk molen beton, dan sisanya berdiri di atas tiang truk molen, untuk mengatur curahan semen, yang dipakai untuk pengecoran tersebut. Saat itulah, kerangka lantai tersebut ambruk, berikut enam orang pekerja yang tengah melakukan pengecoran.

Tiga dari 6 orang pekerja ini, antara lain ; Hastari (16), Suhayadi (40), dan Caplin (19) warga Kabupaten Pati, Jawa Tengah langsung dilarikan ke RSU Kisaran, karena tertimpa reruntuhan peranca, dan kerangka lantai tersebut. Sedangkan tiga lainnya, yakni Ahmad Khairudin (24), warga Kabupaten Pati Jawa Tengah, Julianto (20), warga Kampung Pon, Kabupaten Sergei, dan Bogel, warga Jawa Tengah baru dapat dievakuasi 1 jam berselang, karena tertimbun material bangunan. Bahkan, saat evakuasi telah berhasil dilakukan, dua dari 3 pekerja yang tertimbun ini, yakni Ahmad Khairudin, dan Julianto didapati telah meninggal dunia.

Polisi sejauh ini masih melakukan penyelidikan guna mengungkap penyebab insiden tersebut. “Masih kita selidiki,” kata Kapolres Asahan, AKBP Yustan Alpiani,S.Ik kepada wartawan di lokasi kejadian.

Mengenai kemungkinan human error yang menjadi pemicu kecelakaan tersebut, Kasat Reskrim AKP Fahrizal, SIk yang dikonfirmasi terpisah menjelaskan, setiap kemungkinan bisa saja terjadi. “Kemungkinan ke sana (human error) ada. Tapi, akan diselidiki dulu. Kita tidak boleh mereka-reka,” tegas Fahrizal.

Dia juga menambahkan, pasca insiden tersebut, 5 orang karyawan dari Konsorsium, yang dianggap mengetahui insiden tersebut juga sudah diboyong ke Mapolres Asahan, guna dimintai keterangan sebagai saksi. Meski tidak menyebutkan detail identitas ke 5 karyawan yang diperiksa itu, Fahrizal mengatakan, kelimanya terdiri dari pekerja, mandor, serta tenaga teknis lainnya, yang dianggap mengetahui detail pekerjaan proyek tersebut. “Kita sudah periksa lima orang saksi terkait tewasnya dua pekerja tersebut,” tegasnya lagi.

Sedangkan Kadis PU Kabupaten Asahan, Taswir, ST yang mewakili Pemkab Asahan selaku pemilik bangunan menyatakan, Pemkab menyerahkan penanganan kasus tersebut kepada polisi. “Sepenuhnya, kita percayakan kepada polisi,” kata Taswir.

>> Tampung 6 Ribu Jemaah

Masjid yang diberi nama Masjid Agung H. Ahmad Bakrie diambil dari nama orang tua Abu Rizal Bakrie. Diperkirakan bangunan akan mampu menampung 6 ribu jemaah di ruang utama, dan 3 ribu orang di bagian luar ruang utama. Sedang pembangunan masjid ini langsung dikelola Pemkab Asahan, dan diprogramkan akan selesai selama 4 tahun. Selain didirikan masjid, areal eks HGU PT BSP yang dilepas di kawasan itu, juga rencananya akan dibangun menjadi alun-alun kota seluas 2 hektare, dan hutan kota seluas 2 hektare yang bersepadan dengan Masjid Agung.

Masjid tersebut dibangun di atas tanah seluas empat hektare yang merupakan bekas HGU PT Bakrie Sumatera Platation (BSP). Selain masjid, di areal tanah tersebut akan dibangun islamic center, balai pertemuan, ruang acara pernikahan dan pendidikan hafis Alquran. Rencananya, proyek ini akan selesai pada 2015 mendatang dengan total anggaran mencapai Rp62 miliar, yang diambil dari APBD Asahan secara multiyears dari terhitung mulai APBD 2012, APBD 2013, dan APBD 2014.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar