Selasa, 21 Mei 2013

Hantam Sapi, Pikap Ringsek

Mobil Carry pikap BL 8433 PW ringsek di bagian depan setelah menghantam sapi di tengah jalan Banda Aceh-Medan di Meureudu. Peristiwa itu pada Minggu (19/5), sekira pukul 22.30 WIB.

Tak ada korban jiwa pada peristiwa itu. Hanya bagian depan mobil rusak parah. “Banyak warga mengeluhkan kondisi jalan di Pidie Jaya karena ternak berkeliaran. Karena itu, Satpol PP harus cepat menertibkan keliaran lembu sebelum menelan korban jiwa,” ujar Erwin (39), warga Keude Lueng Putu, Bandarbaru, Pidie Jaya.

Dia mengatakan, ekses tiadanya penertiban selama ini, telah menimbulkan kecelakaan lalu lintas yang berpotensi memakan korban, rusaknya sepeda motor, serta mobil pelintas.

Tak hanya Erwin, sebagian warga lain juga mengakui mengaku resah lantaran sejumlah sapi dan kerbau berkeliaran di sepanjang ruas jalan negara. Akibatnya, arus lalu lintas siang dan malam hari menjadi gangguan bagi pelintas.

Pemandangan semacam itu sudah berlangsung lebih dua bulan. Sebelumnya, hewan berkaki empat itu sudah jarang ditemui di tempat-tempat umum, termasuk jalan raya. Belakangan, sapi bagaikan tak bertuan. Di depan pendapa Pijay, setiap hari sapi mangkal di sana.

Sejumlah camat di tak habis pikir dengan kondisi demikian. Mereka membernarkan, usai panen (musem luah blang) seperti sekarang ini, pemilik sengaja melepaskan ternaknya untuk mencari makan sendiri. Tak mengherankan, bila kebanyakan ruas jalan di gampong-gampong dipenuhi kotoran ternak. “Itu pertanda sapi tidur-tiduran (meudu dom) di badan jalan,” kata seorang camat.

Di Meureudu, sapi sering mangkal di ujung jembatan layang, depan Dinkes/RSU, depan Cafee Cot Trieng/depan BPKP (Badan Penyuluhan dan Ketahanan Pangan), depan puskesmas, jembatan Krueng Meureudu, kawasan Beuriweuh dan Bunot, kawasan Simpangtiga, serta jalan depan meuligoue. Sementara Meurahdua, di jalan Simpang Empat-Seunong dan sepanjang jalan Simpang Peuet-Kota Meureudu.

Begitu halnya Bandarbaru, Panteraja, Trienggadeng, Ulim, Bandardua dan Jangkabuya. Lintas Jangkabuya hingga ke perbatasan dengan Samalanga-Bireuen atau Jangkabuya arah ke Ulim dan arah ke Ulee Gle Bandardua, setiap hari puluhan ekor sapi dengan leluasa berparade sepanjang jalan. Lintas utara Meureudu ke Trienggadeng juga demikian.

Kasat Pol PP dan WH Pidie Jaya, Syukri mengatakan, sejak kemarin, timnya telah menertibkan ternak. Penertiban itu dimulai di sepanjang jalan yang kini dikosentrasikan di Trienggadeng.

“Selanjutnya kami teruskan ke tujuh kecamatan lain, termasuk Bandarbaru,” katanya.

Sebagai institusi perangkat daerah dalam penegakan Qanun, imbuh dia, Satpol PP dan WH berkomitmen penuh melakukan penertiban untuk kenyamanan warga. Termasuk sapi-sapi yang berkeliaran.

“Kami mengimbau kepada warga yang memili ternak, tidak melepaskan secara liar karena dapat mengusik kenyamanan bagi ketertiban umum, khhususnya pengguna jalan raya,” pintanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar