Selasa, 21 Mei 2013

Dusun Dijadikan Lapak Judi, Ibu-Ibu Sibayak Demo



Puluhan ibu-ibu majelis taklim dusun Sibayak, Gampong Seutui, Kecamatan Baiturrahman, Banda Aceh menggelar aksi damai di depan pos kamling desa setempat, Senin (13/5/2013). Puluhan warga ini terpaksa turun ke jalan setelah dusun tempat tinggalnya kerap dijadikan lapak judi.

Dari hasil pantauan, puluhan ibu-ibu majelis taklim ini menggelar aksi damai sekitar pukul 16.00 WIB atau bakda salat asar. Sebagian di antara ibu-ibu ini terlihat masih menggunakan mukena dan ada juga yang menggendong anak-anak mereka. Dalam aksinya, mereka membawa sejumlah poster dan spanduk yang di antaranya bertuliskan “Stop! Judi, zina dan narkoba” dan ada juga yang bertuliskan “Kutuk penjudi dan penzina di dusun kami”.

Aksi yang digelar ibu-ibu paruh baya ini menyedot perhatian dari warga dusun lain di gampong Seutui. Sehingga, aksi menjelang sore itu menjadi tontonan warga dan anak-anak. Setelah menggelar aksi selama 30 menit, ibu-ibu ini kemudian mengakhiri aksinya dengan berjalan kaki melewati Jalan Teuku Umar Setui dan kembali ke rumah mereka masing-masing.

Perwakilan Ibu-ibu Majelis Taklim Dusun Sibayak, Syarifah Munira, mengatakan, aksi damai yang digelar ibu-ibu dari dusun itu disebabkan karena warga sudah merasa geram dengan perjudian yang telah berlangsung sejak beberapa tahun di dusun mereka.

“Kami ingin desa kami bersih dari maksiat. Jangan ada lagi judi, zina dan narkoba di dusun kami ini,” kata Syarifah disela-sela aksinya.

Menurutnya, dusun dari desa yang terletak di tengah kota Banda Aceh itu kerap dijadikan lapak judi oleh sejumlah orang dari luar kampung mereka. “Yang main di sini rata-rata orang dari luar kampung kami. Tapi orang di sini ada juga,” jelasnya.

Untuk itu, ia mengharapkan agar Pemerintah Kota Banda Aceh lebih serius untuk membarantas perjudian di kampung yang sudah dikenal sebagai lapak judi itu. Jika setelah aksi itu perjudian tetap dilakukan, ia bersama puluhan ibu-ibu lainnya akan menggelar aksi dengan massa yang lebih banyak.

“Dan akan kami berantas dengan cara kami sendiri nantinya. Tapi kami mohon agar tidak ada lagi jugi di kampung kami ini,” ungkapnya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar