Rabu, 15 Mei 2013

Anak SMP Kritis Ditikam dan Digorok Perampok

Kawanan perampok masih terus merajalela. Senin (13/5) dinihari kemarin, gilir Sofie Gultom (14) warga Jl. Datuk Rasyid Batang Kuis, Kec. Percut Sei Tuan yang jadi korban. Selain melarikan sepeda motor Yamaha Vixion, hape dan dompet, pelaku juga nekat menikam dan menggorok leher korban hingga nyaris tewas. Peristiwa ini terjadi saat Sofie melintas di lokasi tanah garapan, Pasar IV Desa Sampali Mabar Hilir, sekira pukul 02.00 WIB.

Info awal yang dihimpun kru koran ini dari ayah korban, Patomu Gultom (45) yang ditemui saat buat pengaduan ke Polsek Percut Seituan mengatakan, pagi itu ia mendapat telepon dari seorang warga sekitar lokasi kejadian yang mengabarkan kalau Sofie jadi korban perampokan. “Tadi malam pas jam 2 pagi, aku dapat telepon dari seorang laki-laki yang mengaku warga Desa Sampali, Pasar IV Mabar Hilir. Ia bilang kalau anakku lagi kritis dengan kondisi mengganaskan. Lehernya digorok perampok, di bagian dada ditikam sebanyak 3 liang. Aku terkejut mendengarnya. Aku juga belum tau kali ceritanya,”ujar Gultom yang tampak gusar.

“Penelepon itu bilang menemukan anakkku berjalan bersimbah darah di pinggir jalan. Makanya ia dibawa warga itu ke RSU dr Pirngadi. Katanya, anakku itu sempat berjalan dan menyetop pengendara yang lewat,” tambah pria yang mengenakan baju batik itu dengan tangan tubuh gemetar. Patomu sendiri mengaku belum tau pasti soal perampokan anaknya. “Tadi aku sempat melapor ke Polsek Medan Labuhan, tapi ditolak karena wilayah hukumnya berada di Polsek Percut Sei Tuan, makanya aku kemari,” terangnya.

“Kereta Vixion warna putih, handphone dan dompetnya hilang, dan anakku itu masih belum siuman, sekarang dirawat di ruang ICU,” ungkapnya. Bahkan, karena luka yang diderita korban sangat parah, rencananya korban yang masih duduk di bangku kelas IX SMP Madrasyah Tembung itu akan segera dioperasi. Terpisah, Kanit Reskrim Percut Seituan AKP Faidir Chan saat dikonfirmasi mengaku telah menurunkan anggotanya untuk mengecek lokasi kejadian. “Kita udah suruh anggota untuk cek lokasi, dan masih kita tunggu dari anggota kita dimana persis lokasi kejadian, di wilayah hukum kita atau di diluar hukum kita,” ujarnya.

Saat kru koran ini menyambangi Sofie di ruang ICU lantai IV RSU dr Pirngadi Medan, Senin (13/5) sekitar pukul 19:00 WIB, tampak beberapa keluarga korban tengah duduk seraya berbincang serius. Namun, ketika kru koran ini mencoba mewawancarai, keluarga korban malah marah-marah. Sedang dr. David yang menangani korban menjelaskan, kondisi Sofie saat ini masih setenga sadar. Bahkan ia tak bisa memastikan bagaimana nasib korban ke depannya. “Banyak berdoalah, karena saluran pernafasan atau tenggorokan korban bocor. Kecuali ususnya yang bocor, masih bisa kita sambung. Tapi kalau udah tenggorokan, bisa memang. tapi agak sulit,” ujar dokter tersebut.

“Sementara, kami masih memberikan sedikit obat penenang, hal itu agar tidak terganggu luka yang ada di tenggorokannya. Sedikit saja bergerak, itu bisa menyebabkan batuk-batuk dan akan mengganggu pemulihannya,” tambahnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar