Rabu, 15 Mei 2013

3 Cewek Ngamuk di Parawasa, Anak Petugas Disandera

Dianiaya saat menjalani rehabilitasi, tiga cewek mantan PSK yang menjadi warga binaan Panti Sosial Karya Wanita (PSKW) Parawasa, Berastagi mengamuk. Kaca-kaca kantor dilempari, bahkan bocah berusia 5 tahun, anak seorang petugas disandera.

Peristiwa Senin (13/5) siang, diketahui bermula saat ketiga cewek hasil razia Satpol PP Kabupaten Samosir dan Deliserdang itu mendapat perlakuan kasar dari petugas PSKW Parawasa.

Siska (22), Novi (24), keduanya asal Pematang Siantar dan Eka (35) asal Lubuk Pakam yang baru seminggu menghuni panti ini saat itu menolak mengikuti perintah seorang petugas berinisial Zai mengikuti pelatihan jahit menjahit.

Alasannya kala itu mereka sedang dalam keadaan sakit dan meminta dispensasi agar tidak ikut serta dikegiatan rutin pembinaan di Parawasa. Tanpa diketahui pasti, usulan ditolak dan petugas bersikukuh membawa tiga wanita tadi ke ruang jahit menjahit. Bahkan, menurut sumber hal itu membuat petugas naik darah dan memperlakukan kasar ketiga wanita.

“Pak Zai mulai main tangan, saya malah ditarik dan ditendang,” ujar Sis, salah satu warga binaan seraya menunjukkan bajunya yang robek karena ditarik oknum petugas tadi

Aksi itu memicu ketakutan dan Siska berusaha menghindar sembari mendorong sebuah televisi hingga pecah akibat jatuh. Lantas dibantu temannya Novi, mereka sengaja membuat kegaduhan dengan cara memecahkan kaca jendela. “Sengaja kami lempari kaca itu biar orang tahu, karena kami takut disiksa,” tambah Sis bersama dua temannya.

Saat melihat seorang balita yang diketahui bernama Benben, anak seorang pegawai, tiga wanita warga binaan ini langsung menyanderanya. Hal itu dilakukan ketiganya karena takut mendapat penyiksaan lebih jauh.

Di tengah keriuhan, UPT Parawasa Berastagi segera melakukan kontak per telephone dengan polisi yang langsung datang mengamankan situasi.

Menurut Kepala UPT Parawasa Berastagi, Drs Halomoan Samosir membantah adanya aksi penganiayaan kepada tiga orang warga binaan itu. “Tidak benar ada penganiayaan itu, kita bekerja sesuai prosedur yang ada pada kita,” tegas Samosir

Tidak ada komentar:

Posting Komentar