Minggu, 21 April 2013

Polisi Tangkap Polisi di Kampung Kubur


MEDAN- Puluhan petugas Polresta Medan kembali mengepung dan menggerebek Kampung Kubur di Jalan Zainul Arifin , Kelurahan Petisah Tengah, Kecamatan Petisah, Sabtu (20/4) sekitar pukul 05.30 WIB. Sebanyak 36 orang diciduk dari wilayah yang dijuluki ‘kampung narkoba di tengah kota’ tersebut? Kendati operasi penggerebekan yang berlangsung ‘pagi-pagi buta’itu gagal meringkus bandar besar yang menjadi target operasi (TO), namun petugas berhasil mengamankan dua oknum polisi yang diduga terlibat dalam tranksaksi bisnis haram tersebut. Keduanya adalah Bripda Yulanda, yang bertugas di Sa tBrimob Polda Aceh dan Bripka Surbakti yang bertugas di Polsek Patumbak.

BUKTI: Kapolresta Medan Kombes Monang Situmorang (tengah) dan Kasat Narkoba Kompol Donny Alexander memegang barang bukti penggerebekan Kampung Kubur, kemarin.


Bripda Yulanda selanjutnya diserahkan ke Propam Poldasu, sementara Bripka Surbakti sudah diperiksa Propam Polresta Medan.
Dari lokasi kejadian, selain mengamankan tiga paket sabu-sabu, satu paket ganja, timbangan digital, bong, alat suntik dan sejumlah peralatan mengonsums inarkoba, polisi juga menemukan 26 unit mesin jackpot, dan uang tunai Rp32,8juta yang diduga uang hasil tranksaksi narkoba. Ikut pula diamankan 11 unit ponsel, pistol jenis airsoft gun, dan lima buah senjata tajam.

Kapoltabes Medan Kombes Monang Situmorang, dalam kronologis yang disampaikan beberapa jam kemudian, menyebutkan, penggerebekan itu merupakan silent operation lantaran dalam sejumlah operasi sebelumnya, petugas selalu gagal membawa ‘tangakapan besar’.

Diduga kuat, setiap ada rencana penggerebekan Kampung Kubur selalu ‘bocor’ keluar.

Dalam operasi pagi itu, polisi mengerahkan empat unit mobil Dalmas berisikan puluhan personel. Sejumlah perwira juga ikut turun dalam operasi penggerebekan tersebut.

Puluhan polisi mengepung dan memasuki rumah warga yang dicurigai sebagai tempat transaksi narkoba. Bagai adegan dalam film action kepolisian ‘SWAT’, setiap sudut Kampung Kubur disisir dengan cepat oleh para petugas bersenjata lengkap. Sebagian besar petugas yang mengenakan rompi hitam bertuliskan ‘Unit Narkotika’ itu langsung memeriksa setiap gerak-gerik warga yang dilihat mencurigakan.

Sebagian petugas dari Unit Shabara bersiaga dan menjaga pintu masuk kampung.

Setelah menggeledah sejumlah rumah yang dicurigai, polisi menemukan 26 unit mesin jackpot dari sebuah rumah bercat hijau. Polisi menangkapempatwanitadirumahyangdijadikan rumah perjudian tersebut.

Dari rumah lainnya, polisi menemukan alatalat untuk mengonsumsi narkoba yaitu alat hisap sabu (bong) dan peralatan jarum suntik.

Seorang pria yang disebut sebagai pemilik alat tersebut langsung diamankan. Dia mengaku alat-alat untuk mengonsumsi narkoba itu disewakannya bagi para pecandu seharga Rp5 ribu setiap kali pakai. Di rumah berikutnya, polisi menemukan tiga paket kecil narkoba jenis sabu-sabu dan satu paket ganja. Dari sini, diamankan pula senjata tajam dan senjata api jenis softgun. Orang-orang yang terlibat diduga sebagai pemilik narkoba dan senjata itu langsung diboyong petugas ke mobil Dalmas. Mereka disatukan bersama 21 orang yang lebih dulu diamankan.

Kapolresta berjanji akan kembali merazia KampungKubur.

Targetnya adalah meringkus bandar narkoba karena dalam beberapa kali operasi belum juga membuahkan hasil maksimal.

“Operasi penggrebekan akan selalu dilakukan aparat gabungan. Kami lakukan pagi hari agar tangkapan maksimal. Tapi sayangnya operasi ini diduga bocor,” kata Monang kepada wartawan.

Dia mengaku segera mengevaluasi hasil operasi Sabtu pagi tersebut.

Berbeda dengan sikap ksatria Kapoltabes, Kasat Narkoba Polresta Medan, Kompol Dony Alexander  justru sempat emosi. Dengan nada tinggi, perwira satu melati itu agak emosional saat disinggung soal perubahan jadwal operasi dari sore menjadi pagi. Tapi Donny buru-buru minta maaf. ‘’Sori saya lagi capek. Soal waktu itu kan diatur supaya tak bocor,’’ katanya.

Terkait dua polisi yang ditangkap dalam penggerebekan itu, Kasi Propam Polresta Medan, AKP Afdhal Junaidi, mengatakan Bripk Surbakti masih diperiksa di unit VC Polresta Medan atas dugaan keterlibatan sebagai ‘beking’ dalam judi jackpot. Sementara, Kapolsek Patumbak Kompol Triadi yang dikonfirmasi  soal penangkapan anak buahnya dalam penggerebekan di Kampung Kubur, mengaku belum mendapat informasi. ‘’Wah maaf saya belum dapat info. Nanti saja saya kasih komentar ya ,’’ ujarnya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar