Minggu, 21 April 2013

Distribusi Naskah Belum Rampung, Panitia UN Sumut Pasrah


MEDAN-Panitia Ujian Nasional (UN) Sumut mengaku pasrah menanti kedatangan naskah UN SMP dan UN susulan. Panitia pun pasrah atas apapun kebijakan yang akan diambil oleh Gubernur Sumatera (Sumut) Gatot Pujo Nugroho jika naskah mengalami kekurangan.
Hal ini disampaikan oleh H Yusri SH Ketua Panitia Pelaksana UN Sumatera Utara (Sumut)di Kantor Dinas Pendidikan Sumut (Disdiksu), Jumat (19/4). “Jika naskah kurang, maka akan diminta pelaksanaannya diundur,” ujarnya menirukan ucapan Gatot Pujo Nugroho (Gubernur Sumut) kepada dirinya.


Naskah UN baru tiba kemarin di Kota Medan, tetapi naskah tersebut hanya diperuntukkan untuk 23 kabupaten/kota karena pertimbangan jarak tempuh. Sedangkan untuk 10 kabupaten/kota tersisa akan tiba hari ini.
“Mulai hari ini (kemarin, red) naskah UN untuk 18 kabupaten/kota sudah didistribusikan secara bergiliran hingga penerbangan terakhir malam nanti (kemarin, Red),” kata Yusri.

Lebih lanjut dirinya menjelaskan, ada sedikit keterlambatan untuk naskah UN SMP di Nias. “Dijadwalkan tiba di Polonia Kamis siang (19/4), namun baru tiba Jumat dinihari dan langsung dibawa ke Nias dengan jalan darat,” bebernya.

Sedangkan naskah UN untuk ujian susulan dan paket C hingga kini belum bisa dipastikan kedatangannya. “Kabarnya hari ini (kemairn), tapi belum bisa dipastikan,” katanya.

Kadis Pendidikan Sumut Muhammad Zein belum bisa memastikan apakah UN SMP tetap dilanjutkan sesuai jadwal atau malah ditunda. “Jika sisa naskah tiba besok (hari ini, Red)maka akan tetap berjalan. Tapi jika tidak, maka saya pasti akan dipanggil rapat oleh Gubernur, Unimed serta instansi terkait,” katanya.


Di sisi lain, puluhan petugas distribusi naskah UN yang bertugas di Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Medan enggan menerima honor mereka selama 5 hari. Menurut mereka honor terlalu kecil dan berkurang sekitar 50 persen dari honor yang diterima tahun lalu.

Tahun lalu petugas distribusi menerima honor Rp600 ribu untuk 5 hari kerja, sedangkan saat ini mereka hanya menerima Rp385 ribu.

Untuk diketahui petugas distribusi naskah UN bekerja mulai bekerja sejak hari Minggu (14/4) untuk menyortir naskah UN hari Senin (15/4). Petugas mulai bekerja dari pukul 17.00-22.00 WIB, banyak petugas yang sampai bermalam di Disdik Medan. Setelah itu, Senin (15/4) mereka sudah kembali bekerja mulai 05.15 pagi untuk menyerahkan kepada petugas dari sekolah yang menjemput naskah dan selesai pukul 06.15 Wib.

Dan mulai pukul 09.30 kembali bekerja untuk menerima Lembaran Jawaban Komputer (LJK) dari sekolah untuk diserahkan kepada petugas dari Disdik Medan. Setelah itu pada pukul 20.00 – 22.00 WIB petugas kembali lagi untuk bekerja menyortir naskah UN untuk Selasa (16/4) dan begitu seterusnya hingga Kamis sore (18/4). “ Kami tak mau menerima uang itu, kalau hanya segitu honornya lebih baik uangnya untuk Dinas saja,” keluh Agus Surya Simarmata petugas distribusi dari SMAN 11 Medan.

Untuk diketahui jumlah Rayon sekolah berjumlah 23, dan masing-masing rayon mengutus dua orang. Artinya, petugas distribusi UN di Disdik Medan berjumlah 43 orang. 17 orang petugas menolak menerima honor tersebut, serta 7 petugas yang telah menerima tapi mengembalikan uang tersebut. Sedangkan 19 lagi sudah menerima dan pulang ke rumah masing-masing.

Parluhutan Hasibuan, Kepala Dinas Pendidikan Kota Medan, ketika dikonfirmasi terkait hal itu menjelaskan memang seperti itu anggaran yang diberikan oleh Pemko Medan. “Bukan tidak mampu saya memberikan lebih, tapi memang seperti itu adanya. Honor tersebut tidak boleh dikurangi dan dilebihkan,” katanya.

Dia pun mengaku tak mau ambil pusing dengan petugas yang menolak honor. “Terserah mau diambil atau tidak uang itu, “ pungkasnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar