Selasa, 30 April 2013

Angka golput Pilgubsu 51,49%


Komisi Pemilihan Umum Provinsi Sumatera Utara (KPU Sumut) selaku pihak penyelenggara ogah disalahkan terkait rendahnya partisipasi masyarakat di Pemilihan Gubernur Suamtera (Pilgubsu). Bahkan KPUD Sumut menyalahkan partai politik dan pemerintah.

“Menurut saya itu bukan kesalahan tunggal dari KPU, berbagai pihak turut menyumbangkan kesalahan yang sama baik itu partai politik maupun pemerintah yang memiliki kewajiban yang sama,” kata Ketua KPUD Sumut, Irham Buana Nasution kepada wartawan, hari ini.

Bahkan, Irham Menegaskan KPUD Sumut bukan pihak yang bertanggungjawab. “Kami tidak ingin mengatakan kami yang paling benar tetapi kami juga tidak ingin kami yang paling bertanggngjawab,” tegasnya.

Selama ini, lanjut Irham pihaknya sudah melakukan tugas dan wewenang yang diberikan undang-undang kepada KPUD Sumut. “Upaya-upaya batas kewenangan yang diberikan undang-undang sudah kami laksanakan dengan maskimal,” tambahnya.

Terkait partisipasi yang minim tersebut, menurut Irham perlu dilakukan koreksi secara menyeluruh untuk mencari penyebab minimnya  partisipasi tersebut apakah disebabkan sosialisasi yang kurang, kesadaran masyarakat yang jenuh atau penyebab lainnya.

Seperti diketahui, angka pemilih yang tidak menggunakan hak pilihnya (golput) pada pelaksanaan pemilihan Gubernur Sumatera Utara sebanyak 5.309.442 (51,49%) dari jumlah calon pemilih yang terdaftar 10.310.872 dan  hanya 5.001.430 (48,506) yang menggunakan hak suaranya. Sebanyak 139.963 (1.357%) surat suara yang tidak sah dan hanya 4.861.467 (47,149%) surat suara yang sah.

Sebelumnya, Wakil Ketua  Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Sumatera Utara (DPRD Sumut), Sigit Pramono Asri menilai banyaknya warga yang tidak menggunakan hak pilihnya pada pemilihan Gubernur Sumatera Utara (Pilgubsu) disebabkan sosialisai yang tidak terstruktur dan masif.

Menurutnya sosialisasi yang dilakukan oleh pihak penyelenggara hanya asal-asal. “Memang dilakukan sosialisasi tetapi kurang masif dan tidak tukur,” kata Sigit kepada wartawan, hari ini.

Selain itu, masalah administrasi juga menjadi penyumbang tingginya Golput. Masalah administrasi itu terlihat masih banyak undangan yang tidak diterima masyarakat sesuai dengan waktunya bahkan masih ada masyarakat yang tidak menerima undangan untuk pencoblosan.

Sementara itu, menurut analis politik dari Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU), Shohibul Ansor Siregar, minimnya partisifasi  masyarakat disebakan masyarakat sudah kecewa dengan politik di Sumut karena sudah dikhianati pada Pilgubsu tahun 2008.

“Masyarakat merasa Gubsu yang terpilih pasti akan mengecewakan mereka karena tidak  menjalankan apa yang mereka janjikansebelumnya,” kata Ansor.

Selain itu, masyarakat juga enggan datang ke Tempat Pemungutan Suara (TPS) karena masyarakat merasa di TPS ada banyak yang tidak beres. Ketidak beresan tersebut dirasakan wajar karena banyak masyarakat yang tidak terima C6 sebagai undangan kepada masyarakat untuk memilih.

“Ini juga karena pihak penyelenggara tidak maksimal melakukan sosialisasi. Sosialisasi yang dilakukan hanya asal jadi,” tambahnya.

Gubernur dianggap masyarakat selama ini sangat jauh dari mereka. Bahkan masyarakat tidak tahu apa fungsi dari gubernur. “Bupati dan gubernur sangat jauh dirasakan masyarakat. Kecuali dengan kepala desa masyarakat baru dekat karena melakukan pengurusan berkas ke situ,” tambahnya.

Angka pemilih yang tidak menggunakan hak pilihnya (golput) pada pelaksanaan pemilihan Gubernur Sumatera Utara sebanyak 5.309.442 (51,49%) dari jumlah calon pemilih yang terdaftar 10.310.872.

Dari DPT 10310872 pemilih hanya 5.001.430 (48,506) yang menggunakan hak suaranya dan sebanyak 139.963 (1.357%) surat suara yang tidak sah dan hanya 4.861.467 (47,149%) surat suara yang sah.

Hal ini diketahui berdasatkan hasil Rapat Pleno pengitungan suara pemilihan gubernur Sumatera Utara (Pilgubsu) Komisi Pemilihan Umum Provinsi Sumatera Utara (KPU Sumut) di Grand Angkasa Medan, hari ini.

Dari hasil tersebut pasangan calon Gatot Pujo Nugroho-Tengku Erry Nuradi menang sebagai pemilihan Gubernur Sumatera Utara (Pilgubsu) sebanyak 1,604,337 (33,00) disusul pasangan Efendi Simbolon-Jumiran Abdi (Esja) 1,183,178 (24,36%), pasangan Gus Irawan Pasaribu - Soekirman (Gusman) 1,027,433 (21,13%), Pasangan Amri Tambunan - RE Nainggolan (Amri RE)  594,414 suara  (12,23%); dan pasangan nomor urut 3 Chairuman Harajap - Fadly Nurzal (Charly) mendapatkan 452,096 (9,30%)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar